Tak Terima Ditegur Vatikan, Perempuan Katolik Tuntut Reformasi Gereja
- dw
Kelompok Perempuan Katolik menggelar aksi di pusat Kota Fulda hari Senin (23/9) menjelang Konferensi Wali Gereja Jerman. Mereka menuntut reformasi Gereja dan kesetaraan hak antara perempuan dan laki-laki.
"Kami ingin bisa terlihat dan suara kami bisa didengar. Dan saya percaya, adalah kewajiban Gereja Katolik untuk lebih banyak mendengar kami," kata Mechthild Heil, Ketua Komunitas Perempuan Katolik Jerman, KFD.
Dengan sekitar 450.000 anggota, KFD adalah kelompok perempuan Katolik terbesar di Jerman. Sekarang kelompok ini mendesak agar perempuan mendapat akses ke semua jabatan dan posisi di gereja - termasuk menjadi pendeta Katolik atau pastor.
Gerakan protes di dalam organisasi Gereja Katolik yang digalang para anggota gereja sebenarnya sudah berlangsung cukup lama. Diawali dengan skandal pelecehan seksual di Gereja Katolik Jerman, ketika banyak kasus di sekolah-sekolah Katolik berasrama yang terungkap. Sejak itu, makin banyak kasus pelecehan seksual yang dilaporkan sendiri oleh para korban.
Selama beberapa dekade terakhir, tercatat lebih dari seribu pastor melakukan puluhan ribu pelanggaran pelecehan seksual terhadap ribuan korban. Kasus-kasus itu tadinya tidak diungkap secara terbuka dan hanya didiamkan, sampai sebuah studi pada musim gugur 2018 mengungkapkan luasnya skandal itu. Hal itu mendorong diskusi luas tentang pandangan patriarkal di Gereja Katolik yang memang masih didominasi oleh kaum lelaki.
Menuntut Kesetaraan
Diskusi di kalangan Gereja Katolik meluas menjadi pandangan menyeluruh tentang situasi gereja dan ketidakadilan yang ada dalam struktur gereja, termasuk posisi perempuan.