Pertamina Berhasil Sumbat Kebocoran Sumur YYA-1 di Karawang

Tumpahan minyak mentah yang tercecer di Pesisir Pantai Tanjungsari, Karawang.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

VIVA – Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java atau PHE ONWJ mengklaim, pihaknya telah berhasil menyumbat kebocoran yang menjadi sumber tumpahan minyak dan gas di sumur YYA-1 wilayah Karawang. 

Daftar Harga Pangan 23 Desember 2024: Beras hingga Cabai Naik

Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H. Samsu menjelaskan, keberhasilan ini dicapai setelah proses pengeboran sumur sumbatan (relief well), yang berhasil terkoneksi dengan Sumur YYA -1 per Sabtu 21 September 2019 pukul 10.30 WIB.

"Alhamdulillah, lebih cepat dari perkiraan di mana harusnya selesai pada 26 September 2019," kata Dharmawan di Kantor Pusat Pertamina, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Senin 23 September 2019.

Ukraina Klaim Serang Satu-satunya Kilang Minyak yang Beroperasi di Rostov Rusia

Dharmawan menjelaskan, pengeboran Relief Well adalah proses mematikan sumur YYA-1 dengan pengeboran dari samping, yang dilakukan dari alat bor (rig) Soehanah yang berjarak 1 Km dari sumur YYA-1.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Penanganan, Taufik Aditiyawarman mengatakan, keberhasilan penkoneksian antarsumur ini merupakan tahapan penting dalam upaya mematikan sumur YYA-1.

Bea Cukai Turut Lepas Ekspor Komoditas Unggulan Sulawesi Selatan ke 29 Negara

"Karena dengan terkoneksinya dua sumur ini, maka saat ini kami dalam posisi telah dapat mengendalikan sumur YYA-1," kata Taufik.

Dia menambahkan, langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah memproses dynamic killing, dengan memompakan lumpur berat untuk melawan tekanan dalam sumur YYA-1.

"Sehingga, tercapai keseimbangan dan menyetop aliran minyak dan gas dari sumur tersebut," ujar Taufik.

Meski demikian, Taufik menegaskan bahwa dalam beberapa waktu ke depan, masa kritikal masih akan ditetapkan karena masih memerlukan upaya monitoring, guna memastikan kestabilan sumur, dan tidak adanya fluida yang keluar dari sumur YYA-1 tersebut.

Proses monitoring pun diakui Taufik akan dilakukan melalui sejumlah cara, seperti misalnya melalui aerial survey, kamera thermal, dan menggunakan Remotedly Operated Vehicles (ROV) untuk pengawasan di dalam laut.

Nantinya, lanjut Taufik, apabila kondisi sudah dinyatakan stabil, maka selanjutnya akan dilakukan tahap pemompaan semen untuk proses mematikan sumur YYA-1 secara permanen.

"Terima kasih atas semua dukungan masyarakat dan stakeholders. Sekaligus kami mohon doa agar seluruh tahapan mematikan sumur YYA-1 ini berjalan dengan baik," kata Taufik.

"Sehingga kami dapat lebih fokus dalam penanganan dampak masyarakat, pemulihan lingkungan, dan penanganan Anjungan YYA serta Rig Ensco-67," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya