Perbaikan Fasilitas Kilang Minyak Saudi Aramco Butuh Berbulan-bulan
- Foto twitter
VIVA – Perusahaan minyak nasional milik Arab Saudi, Saudi Aramco, tengah melakukan negosiasi mendesak produsen peralatan dan penyediaan layanan, untuk melakukan perbaikan terhadap fasilitas minyak yang menjadi korban serangan drone pekan lalu. Diperkirakan, butuh waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikan perbaikan tersebut.
Saudi Aramco mengajukan banding ke beberapa kontraktor, termasuk General Electric Company, untuk meminta bantuan dalam memulihkan operasi pengolahan minyak di kilang tersebut. Media lokal mencatat bahwa biaya untuk melakukan perbaikan tersebut bisa berjumlah jutaan dolar Amerika Serikat.Â
Dilansir dari Sputniknews, Senin 23 september 2019, pemulihan penuh terhadap aktivitas perusahaan tersebut mungkin memakan waktu berbulan-bulan. Bukan sepuluh minggu, seperti yang dijanjikan para eksekutif perusahaan sebelumnya.
Seperti diketahui pada 14 September lalu, serangan pesawat tak berawak menargetkan instalasi minyak Abqaiq dan Khura di Saudi Aramco, yang mengakibatkan penutupan perusahaan minyak nasional itu untuk sementara waktu.Â
Serangan itu juga menyebabkan penurunan sebesar dua kali lipat terhadap output minyak bersih harian dari Arab Saudi. Meskipun tanggung jawab atas serangan itu telah diklaim oleh gerakan separatis asal Yaman, atau juga dikenal sebagai Houthi, namun Amerika Serikat dan Arab Saudi telah menyalahkan Iran.
Rabu lalu, Kementerian Pertahanan Saudi mengadakan konferensi pers untuk mempresentasikan apa yang digambarkannya sebagai bukti keterlibatan Iran dalam serangan tersebut. Namun, Iran membantah tuduhan itu. (asp)