Dalam 7 Bulan Go-viet Ditinggal 3 Petingginya
- Facebook/GO-JEK
VIVA – General Manager Go-viet, Christy Trang Le, memutuskan mengundurkan diri dari anak usaha Gojek yang beroperasi di Vietnam itu. Padahal, ia baru bergabung lima bulan lalu, atau tepatnya pada April 2019.
Bukan itu saja, Le merupakan pimpinan ketiga yang hengkang dari Go-viet sejak pesaing Grab tersebut berdiri tahun lalu.
Pada Maret kemarin, Direktur Umum, Nguyen Vu Duc dan Wakil Direktur Umum Go-viet, Nguyen Bao Linh, sudah mengundurkan diri. Go-viet sempat beroperasi tanpa pemimpin sebelum kehadiran Le satu bulan kemudian.
"Kami selalu bekerja keras untuk menemukan jalan yang dapat disepakati bersama. Kami berharap yang terbaik bagi Christy Le dalam usahanya di masa depan," demikian keterangan resmi Go-viet, seperti dikutip dari DealStreetAsia, seperti dikutip dari VIVA.co,id.
Go-viet baru-baru ini merayakan peringatan satu tahun dan menembus 100 juta perjalanan. Namun, perusahaan hingga kini masih berjuang dengan masalah kepemimpinan internal di tengah persaingan ketat dengan Grab dan pemain-pemain baru layanan ride-hailing.
Adapun hingga kini, Gojek belum dapat meluncurkan layanan Go-Pay dan Go-Car di Vietnam. Sementara itu, saingan terbesarnya, Grab, yang sudah mengaspal di Vietnam pada 2014 telah melakukan investasi baru senilai US$500 juta untuk memperkuat posisinya.
Sebelum bergabung dengan Go-viet, Le adalah pimpinan Facebook di Vietnam. Ia juga pendiri merangkap chief operations officer (COO) dan chief financial officer (CFO) dari sebuah startup bernama Misfit.
Dalam menjalankan perannya tersebut, Christy berfokus pada pemanfaatan Riset dan Pengembangan (research and development/R&D), serta kekuatan operasional.
Berkat jiwa kepemimpinannya, ia berhasil membawa Misfit menjadi perusahaan yang terdepan di ranah global dalam hal teknologi wearables dan rumah pintar. Misfit kemudian diakuisisi oleh Fossil Group pada 2015.