Kisah Korban Perkosaan Selamatkan Diri dari Siksaan Ayahnya
- bbc
Jeni menderita Gangguan Kepribadian Majemuk/ Multiple Personality Disorder (MPD) atau disebut juga Gangguan Identitas Disosiatif/ Dissociative Identity Disorder (DID).
Untuk mengatasi perkosaan dan penyiksaan, otaknya menggunakan taktik yang luar biasa, dengan menciptakan jati diri baru agar tidak merasakan rasa sakit.
Pelecehan yang dialaminya begitu ekstrem dan berulang-ulang sehingga pada akhirnya Jeni harus menciptakan 2.500 kepribadian yang berbeda-beda agar dapat bertahan hidup.
Para ahli mengatakan apa yang dialami adalah DID. Kelainan ini sangat terkait dengan pengalaman pelecehan ekstrem terhadap anak-anak pada situasi yang seharusnya memberikan perasaan aman.
Rumah keluarga Haynes di Greenacre, Sydney barat. - JENI HAYNES
"DID sebenarnya adalah strategi agar dapat bertahan," kata Dr Pam Stavropoulos ahli trauma yang dialami saat anak-anak kepada BBC.
"Ini adalah strategi yang sangat canggih dalam mengatasi masalah, yang sering kali dipandang sebagai cara yang ekstrem. Tetapi ini adalah reaksi terhadap pelecehan dan trauma ekstrem yang dialami anak."
Jeni mengatakan kepribadian yang pertama kali dirinya ciptakan adalah Symphony, anak perempuan berumur empat tahun, yang dia katakan, hidup dalam realitas waktu miliknya sendiri.
"Dia menderita setiap ayah menyiksa dan ketika dia menyiksa saya, anak perempuannya Jeni, dia sebenarnya menyiksa Symphony," kata Jeni.