Pendapatan Tembus Rp14 Triliun, Startup Ini Siap IPO
- wartaekonomi
Warta Ekonomi.co.id, Surakarta – Susul Uber dan Lyft, Airbnb akan lakukan penawaran umum perdana pada 2020. Namun, bagaimana prospek rencana itu? Mengingat seretnya kinerja Uber pasca-IPO, hingga memecat empat ratusan karyawannya.
Perusahaan mencatatkan lebih dari US$1 miliar pendapatan pada kuartal kedua 2019. Hal ini terjadi untuk kedua kalinya dalam sejarah perusahaan itu.
Melansir TechCrunch (20/9/2019), Airbnb juga mengatakan, "hingga 15 September 2019 pengguna yang mendaftarkan rumah dan kamar mereka di pasar perusahaan telah menghasilkan lebih dari US$80 miliar sejak kami beroperasi."
Lebih lanjut, persediaan perumahan kini mencakup 7 juta di lebih dari 100.000 kota secara global. Airbnb mengatakan, lebih dari 1.000 kota memiliki lebih dari 1.000 daftar; delapan tahun lalu, angka itu hanya berjumlah 12.
Airbnb juga menarik lebih banyak uang dari bisnis pariwisatanya, dengan lebih dari 40.000 tur dan jasa dipesan di lebih dari 1.000 kota.
Semua perjalanan itu telah membawa dampak ekonomi lebih dari US$100 miliar di 30 negara, kata perusahaan itu.
Pertumbuhan ini tidak datang tanpa kontroversi, dan keberhasilan Airbnb akan bergantung pada kemampuannya untuk terus berbisnis sambil mematuhi peraturan.Â
Penawaran umum perusahaan merupakan berita baik bagi investor seperti Andreessen Horowitz, Manhattan Venture Partners, Sequoia Capital, TCV, Firstmark dan Altimeter Capital, yang secara kolektif telah menginvestasikan sekitar US$4,4 miliar ke dalam perusahaan, menurut Crunchbase.