Ada Perang Dagang, Pebisnis AS Cari Market Alternatif ke Indonesia

Duta Besar Indonesia di AS, Mahendra Siregar (Kanan).
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Mahendra Siregar, mengajak asosiasi pelaku usaha dan industri di Tanah Air secara proaktif melakukan ekspor ke Amerika. Hal itu dilakukan untuk mencari peluang dari perang dagang antara AS dan China.

Bursa Asia Kokoh Terkerek Penguatan Wall Street, Investor Pantau Laporan Perdagangan China dan India

Menurut dia, pelaku bisnis di Indonesia perlu menatap peluang kerja sama dengan pengusaha Amerika yang saat ini mengincar market alternatif akibat perang dagang AS dan China yang diperkirakan akan terus meningkat menuju full-blown trade war, atau seluruh ekspor China ke AS kena tarif tambahan.

"Kami menyampaikan konteks terbaru melihat perkembangan internasional saat ini dan ke depan, yang tidak sama dengan sebelumnya. Di tingkat makro atau pemerintah, perdagangan akan semakin ditentukan oleh kebijakan nasional dan bilateral ketimbang multilateral," jelas Mahendra dalam keterangannya, Jumat 20 September 2019.

Bursa Asia Loyo Sejalan Penurunan Indeks Saham Utama di Wall Street

Adapun, terkait peningkatan ekspor produk mainan RI ke AS, Mahendra tentunya menyambut baik dan mendukung penuh langkah-langkah yang diambil oleh PT Sunindo Adipersada yang bergerak di Industri mainan Boneka. 

Diketahui, perusahaan tersebut melakukan trip bisnis ke AS dan melakukan pendekatan dengan asosiasi perdagangan mainan AS untuk melihat peluang peningkatan nilai tambah dan pengembangan brand sendiri di AS. 

Ekspor RI Juli 2024 Naik 6,55% ke US$22,21 Miliar, Ditopang Sektor Non Migas

"Kami menyambut baik pendekatan tersebut dan meminta mereka serta para pelaku usaha lainnya untuk mengevaluasi dan melakukan langkah-langkah maju meningkatkan nilai tambah dan membangun jejaring yang tepat untuk itu, dan tidak berkutat pada cara-cara yang konvensional selama ini yang sebagian besar sudah usang dan tidak dapat dipertahankan lagi," ujar Mahendra.

Sementara itu, CEO PT Sunindo Adipersada Iwan Tjen, menyambut baik gagasan yang disampaikan Duta Besar Indonesia untuk AS, agar memanfaatkan momentum ini guna mendorong ekspor Indonesia non migas ke AS lebih banyak lagi.

"Efek trade war AS-China di satu sisi menguntungkan bagi pelaku bisnis, dengan catatan para pengusaha di Indonesia juga turut menjemput bola dan melengkapi berbagai kelengkapan yang telah ditetapkan AS, serta bekerjasama dengan perwakilan pemerintah dalam hal ini Kedutaan Besar RI di AS," ujarnya.

Ekspor-Impor

BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Perekonomian

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$3,26 miliar pada September 2024 dapat menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
16 Oktober 2024