Rasio Elektrifikasi PLN di Mentawai Naik Menjadi 51,82 Persen
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA – Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN Persero, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) berbasis bahan bakar bambu berkapasitas daya 700 Kw di Mentawai akan menjadikan rasio Elektrifikasi PLN di Mentawai naik dari sebelumnya 5,45 persen menjadi 51,82 persen..
PLN mulai mengoperasikan PLTBm di tiga desa di Kepulauan Mentawai, yakni di Desa Saliguma, Matotonan, dan Madobag. Dengan keberadaan PLTBm ini, 1233 kepala keluarga di tiga desa ini sudah bisa menikmati listrik.
"Tentu kami memerlukan dukungan dari pemerintah daerah berupa perbaikan infrastruktur jalan yang menghubungkan lokasi kedua pembangkit itu," kata Wiluyo Kusdwiharto di Mentawai, Selasa, 17 September 2019.
Menurut Wiluyo, kerja sama operasi dengan PLTBm di Pulau Siberut ini merupakan bentuk komitmen PLN untuk senantiasa mendukung green energy dan mencari sumber-sumber baru untuk pembangkit yang berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).
Lebih lanjut Wiluyo, dengan hadirnya Tiga unit PLTBm di Mentawai ini, PLN secara otomatis mendapatkan pelanggan baru yakni sebanyak 1.233 pelanggan. Biaya pokok produksi PLn di Mentawai pun jadi yang lebih murah.
Untuk rincian dayanya, Desa Saliguma 250 Kw, Madobag 300 Kw dan Matotonan 150 Kw. Adanya tiga unit PLTBm ini akan meningkatkan nilai elektrifikasi untuk Mentawai dari awalnya 46 persen menjadi 51 persen.
"Kita berharap, tiga tahun ke depan, elektrifikasi di Mentawai bisa mencapai 100 persen," tutup Wiluyo.
Diketahui, PLTBm di Kepulauan Mentawai ini, diresmikan secara langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro pada, Selasa siang 17 September 2019.
Pembangkit listrik tenaga Biomassa (PLTBm) ini berbasis bahan bakar. Di mana pengelolaannya, PLTBm ini dikelola oleh Perusahaan Daerah Kemakmuran Mentawai dan dijalankan dengan pola excess power kerja sama dengan PLN Sumbar.
Menurut Bambang, pembangunan PLTBm di Kepulauan Mentawai ini mengusung konsep Three in One Development. Yakni, PLTBm menyediakan energi listrik untuk daerah yang sama sekali belum teraliri listrik. Menjadi salah satu upaya pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), khususnya tenaga biomassa yang masih belum banyak dikembangkan.
Juga, bagian dari pembangunan daerah 3T atau Tertinggal, Terdepan dan Terluar. Pembangunan PLTBm ini menunjukkan bahwa negara hadir di setiap titik wilayah NKRI.
Untuk lebih meningkatkan dan memperkuat keandalan sistem, PLN akan menginterkoneksikan PLTBm Madobag ke pembangkit listrik tenaga disel (PLTD) yang berada di Desa Meileppet dan PLTBm Matotonan dengan PLTD di Desa Peipei.
Gempa Magnitudo 4,0 Getarkan Tanah Mentawai, Tak Berpotensi Tsunami
Gempa dengan magnitudo 4,0 menggetarkan tanah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, Minggu 21 Juli 2024. Sebelumnya ada dua gempa dengan magnitudo 3,1
