Kominfo Minta Pemda dan Marketplace Bina UMKM Jualan Online

Ilustasi UMKM
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika, terus mendorong pelaku Usaha Miro Kecil dan Menengah atau UMKM untuk segera mengenal marketplace. Grebeg Pasar UMKM Go Online pun digelar di Kota Jambi, dan berhasil membuat 2.000 pedagang tradisional punya toko online. 

Semangat UMKM, Semangat Angkringan 66

Kepala Seksi Pengembangan dan Fasilitasi Platform Perdagangan Kominfo RI, Puti Adella Elvina mengatakan bahwa sosialisasi, edukasi, dan pendampingan door-to-door kepada pelaku UMKM paling efektif mengingat kesibukan para pedagang di kios mereka.

“Kami menggelar acara di pasar-pasar untuk menjaring dan menciptakan kantung-kantung ekosistem baru di pusat perniagaan. Di Jambi pada 23 Agustus hingga 5 September 2019, kami door-to-door ke enam pasar,” kata Ade dikutip dari keterangan resminya, Kamis 12 September 2019. 

Analisis Motivasi Konsumen UMKM Superdecor.id untuk Strategi Pemasaran

Ade berharap, dengan adanya ekosistem baru akan memudahkan stakeholder melakukan pembinaan. UMKM pun bisa terus mengembangkan usahanya. 

“Berdagang di marketplace ini kan butuh trik-trik tertentu. Mereka yang baru bergabung butuh pembinaan lebih jauh agar mereka segera go digital. Saya berharap, dari marketplace maupun dari dinas-dinas terkait segera melakukan pendampingan dan pembinaan, agar pelaku UMKM ini merasakan manfaat hadirnya platform digital yang lebih aman dan nyaman untuk berdagang,” lanjut Ade.

Menggantung Harapan dari Ekonomi Digital

Enam pasar yang menjadi target di Jambi adalah Pasar Angso Duo, Pasar Talang Banjar, Pasar Mega, Pasar Mama, Pasar Istana dan Pasar Kecamatan. Di samping enam pasar tersebut, para relawan juga berpencar ke pusat-pusat perniagaan lain untuk memaksimalkan waktu.

Dari enam pasar yang menjadi target adalah para pedagang di Pasar Kecamatan atau biasa disebut juga Pasar Malioboro berantusias tinggi untuk mengenal marketplace. Para pedagang di pasar Kecamatan rata-rata usianya relatif masih muda. Mereka bukan hanya berasal dari Jambi, melainkan juga dari Padang, Palembang, Medan, Makassar bahkan dari Pulau Jawa. 

Misa Purnama (29) pedagang pakaian di pasar Kecamatan menyambut baik acara Grebeg Pasar. Sudah lama ia berniat untuk membuat akun penjual di salah satu marketplace. Tapi bingung untuk memulainya, karena banyak kolom yang harus diisi. Relawan Pandu Digital pun memandu Misa hingga bisa meng-upload satu produk dagangannya.

“Saya sih kalau marketplace, ya cuma untuk belanja. Ingin bisa berjualan di situ tapi cara mendaftarnya saya bingung takut salah,” kata Misa.

Bergabungnya para pelaku UMKM di pasar-pasar ke marketplace akan membuka peluang baru berkembangnya pasar tradisional ke pasar digital. Tidak lagi hanya mengandalkan cara-cara konvesional, pedagang juga dapat aktif berdagang di kanal-kanal e-Commerce.

“Dengan berkembangnya pasar tradisional ke pasar digital, maka industri-industri lain juga akan mendapat keuntungan. Jasa pengiriman misalnya, platform pembayaran digital dan perlengkapan packaging sudah pasti akan tumbuh sebagai industri pendukung layanan belanja online,” terang Ade.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya