Soal Kabar Bukalapak, BEI Terus Dorong Startup Melantai di Bursa
- Twitter/@bukalapak
VIVA – Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko PT Bursa Efek Indonesia, Fitri Hadi mengaku sangat berharap, agar para perusahaan rintisan atau startup mau ikut melantai di bursa.
Fitri memastikan, pihaknya juga akan terus melakukan upaya sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan startup nasional, agar mau memilih sumber pendanaan dari pasar modal, selain sumber pendanaan pihak perbankan.
"Kami selalu berupaya dan sudah sering juga menyampaikan manfaat dan tata cara IPO (penawaran saham perdana). Tapi memang, itu belum ada proses yang konkret dengan e-commerce kita," kata Fitri di Gedung BEI, Jakarta, Rabu 11 September 2019.
Saat ditanya mengenai bagaimana tanggapan BEI perihal kabar terbaru dari Bukalapak soal perampingan karyawan, Fitri menegaskan, pihaknya belum memiliki kewenangan terkait hal itu, karena Bukalapak belum menjadi perusahaan publik.
Selain mengaku hanya pernah bertemu dan berdiskusi perihal wacana-wacana go public antara pihak BEI dan Bukalapak, Fitri menilai, kabar mengenai Bukalapak saat ini sebenarnya merupakan urusan internal dari startup pimpinan Ahmad Zaky tersebut.
"Kalau e-commerce itu (Bukalapak) internal problem ya. Mungkin, mereka punya konsen (terhadap hal tertentu)," ujarnya.
Diketahui, baik pihak BEI atau Bukalapak sebelumnya memang sudah pernah bertemu, dalam konteks sosialisasi wacana terkait pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Saat itu, Bukalapak memang menyatakan bahwa mereka belum berniat menjadi perusahaan terbuka, karena IPO bukanlah satu-satunya jalan mendapatkan dana dan karena mereka memiliki banyak pertimbangan yang harus diperhatikan sebelum melakukan IPO tersebut.