Kereta Cepat Indonesia China Belajar ke MRT Kembangkan Konsep TOD
- M Yudha Prastya/VIVA.co.id
VIVA – PT Mass Rapid Transit Jakarta dan PT Kereta Cepat Indonesia China menandatangani nota kesepahaman atau MoU, perihal Pengembangan sumber daya manusia dalam Pengembangan Usaha Transit Oriented Development atau TOD.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Syahbandar menjelaskan, MoU ini merupakan komitmen kedua belah pihak, untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman terkait pengembangan SDM dan TOD tersebut. Konsep TOD sendiri memungkinkan penumpang bisa berpindah moda transportasi dalam satu titik transit.
"Jadi ini adalah knowledge sharing tentang bagaimana mengembangkan TOD. Saya kira pengalaman ini harus di-share juga. Jadi kita ingin share knowledge itu pada teman-teman termasuk KCIC," kata William di kantornya, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa 10 September 2019.
Saat ditanya lebih lanjut perihal apa saja cakupan MoU tersebut, William menjelaskan bahwa hal-hal yang termasuk di dalamnya adalah seperti persiapan operasional, pemeliharaan, aspek-aspek komersial, dan hal-hal lain terkait TOD itu sendiri.
Dia mengaku bahwa upaya semacam ini sangat diperlukan, bagi perusahaan-perusahaan yang sama-sama baru memulai karirnya di bidang transportasi massal di Indonesia.
"Melalui knowledge sharing itu kita mau lihat, sebagai sama-sama perusahaan yang baru mulai, kebetulan MRT sudah beroperasi dan KCIC dalam proses persiapan operasi. Maka kita lihat apa yang bisa dikerjasamakan," ujar William.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra menjelaskan, melalui kerja sama ini pihaknya berharap bahwa pengalaman dan hasil-hasil positif yang telah diraih PT MRT Jakarta, nantinya bisa ditularkan kepada KCIC.
"Jadi kalau satu bagus, semua harus bagus. Indonesia harus bagus jangan ada yang jelek," kata Chandra.
Mengenai hal-hal apa saja yang bisa diadopsi KCIC dari pihak MRT Jakarta, Chandra mengaku belum bisa menjelaskan lebih rinci mengenai hal tersebut. Karena prosesnya baru akan berlangsung, dan tim kecil dari kedua belah pihak lah yang akan mengelola mekanisme dan hal-hal terkait lainnya.
"Nanti kita detailkan, karena ini masih konsep kerangka secara umum seperti itu. Nanti bikin tim kecilnya untuk yang seperti apa sharing-nya," kata Chandra.
"Kalau sekarang kan kita lihat keretanya MRT (jenis) urban, sementara kalau KCIC antarkota. Mana yang bisa kita adopsi, yang positif nanti kita ambil," ujarnya.