Warga Amerika Diimbau Tak Pakai Vape, Bahaya Kesehatan Mengintai
- U-Report
VIVA – Asosiasi Paramedis Amerika Serikat (AMA) mengimbau warga Amerika agar menghentikan pemakaian rokok elektronik seperti vape dan sejenisnya. Hal itu diimbau AMA perlu dihentikan hingga ilmuwan bisa mencari tahu pasti dan menangani adanya kasus 450 sakit paru-paru dan sedikitnya lima orang meninggal yang diduga akibat penggunaan produk vape.
Dikutip dari laman Channel News Asia, AMA merupakan organisasi profesi paramedis yang cukup terpandang di AS. Asosiasi itu kebanyakan berisikan para fisikawan. AMA juga meminta agar para dokter di AS mengingatkan bahaya rokok elektrik kepada pasien-pasien mereka.
Bahaya vape antara lain mengandung bahan beracun, karsinogen yang diduga menjadi penyebab kasus penyakit paru-paru yang sedang diteliti lebih lanjut di Departemen Kesehatan AS maupun di Dinas Kesehatan lokal.
Rekomendasi AMA itu dikeluarkan menyusul adanya anjuran dari Badan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Amerika Serikat pada akhir pekan lalu, agar masyarakat menghindari penggunaan produk rokok elektrik. Saat ini mereka juga sedang menyelidiki berbagai kasus penyakit paru-paru yang diduga berkaitan dengan penggunaan vape.
Disebutkan, sekalipun tak semuanya, banyak kasus penyakit paru-paru tersebut memang memvaporasi Tetrahydrocannabinol (THC) yang merupakan zat yang terkandung dalam ganja.
Sementara itu, muncul pula dugaan adanya penggunaan zat vitamin E-asetat dalam produk sampel yang diteliti yang diduga juga bisa memicu penyakit. Seorang warga bernama Megan Constatino (36) dari St. Petersburg, Florida langsung berhenti menggunakan vape setelah adanya pemberitaan kasus penyakit dan imbauan dari organisasi resmi tersebut.
"Saya khawatir dan akhirnya memutuskan untuk berhenti," kata Megan Constatino.