Ribuan Orang Tinggalkan Bahama
- Dok. BBC
VIVA – Ratusan korban badai Dorian mengungsi dari Bahama. Ribuan lainnya masih menunggu proses evakuasi dari pulau lain di sekitar Bahama yang hancur diterjang badai Dorian.
Topan Dorian yang merupakan badai topan kategori 5 atau paling kuat itu menyebabkan kecepatan angin hingga 285 kilometer/jam. Topan ini menghantam Bahama pada awal September 2019. Hantaman badai membuat Bahama dan sekitarnya porak poranda.
Tim-tim pencarian dan penyelamatan internasional menyebar di seluruh pulau Abaco dan Grand Bahamas untuk mencari yang selamat. Tim SAR juga telah mulai membersihkan jalan dari puing-puing untuk mendirikan pusat distribusi makanan dan air darurat.
Diberitakan oleh VOA, Sabtu, 7 September 2019, kapal-kapal penjaga pantai dan Angkatan Laut Kerajaan Inggris berlabuh di pulau-pulau sekitar. PBB juga mengirim banyak makanan siap saji dan peralatan komunikasi satelit.
Perusahaan pelayaran Royal Caribean dan Walt Disney, yang biasanya membawa wisatawan untuk berlibur ke resor Bahama, menggunakan kapal mereka untuk mengirimkan makanan, air, lampu senter, dan bantuan penting lainnya.
Kamis malam, 5 September, jumlah korban tewas di Bahama meningkat menjadi 30, tetapi dengan seluruh desa dan pelabuhan musnah dari peta, para pejabat menduga korban tewas akan meningkat.
Perdana Menteri Bahama Hubert Minnis menyebut kerusakan yang disebabkan oleh Dorian merupakan salah satu krisis terbesar dalam sejarah negaranya.
Kementerian Kesehatan Bahama pada hari Jumat, 6 September mengatakan, sebagian besar evakuasi dilakukan menggunakan kapal dan pesawat pribadi.
Sekitar 250 pengungsi meninggalkan Abaco di atas kapal menuju ibukota Bahama, Nassau. Radio Suara Nasional Bahama melaporkan bahwa kapal lain dengan ratusan penumpang sedang dalam perjalanan. (ase)