AS Tawarkan Jutaan Dolar ke Kapten Tanker Iran agar Serahkan Kapal

Kapal tanker super angkut minyak Iran melewati Gibraltar
Sumber :
  • BBC Video

VIVA – Kementerian Pertahanan Amerika Serikat membenarkan bahwa pihaknya menawarkan uang hingga jutaan dolar kepada kapten kapal tanker pembawa minyak Iran, negara yang sedang berselisih dengan AS tersebut. Brian Hook yang merupakan kepala Departemen Iran Action Group mengirimkan email kepada kapten kapal Adrian Darya 1 agar membawa tanker itu ke perairan agar bisa disita oleh AS.

Kapal Pembawa Minyak Rusia Terbakar di Laut Merah Diserang Houthi

Sebagaimana dilansir laman BBC, kapal tersebut diduga sedang bergerak membawa minyak ke Suriah dan sempat ditahan oleh pihak Inggris pada saat berada di Gibraltar pada Juli 2019.

Namun, kapal tanker itu kemudian dibebaskan Inggris bulan lalu setelah Iran memastikan soal destinasi legal tanker.

Jenderal Purnawirawan TNI AL yang Dulu Berhasil Bebaskan Sandera di Selat Malaka Datangi Koarmada II

Atas pembebasan itu, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat kemudian berusaha melakukan blokade atas pembebasan dan mengeluarkan surat perintah bahwa kapal itu harus ditahan.

Hook lalu mengirimkan email kepada kapten kapal berkebangsaan India yang diketahui bernama Akhilesh Kumar sebelum menyampaikan ancaman akan menjatuhkan sanksi terhadap tanker tersebut. Kru tanker Adrian Darya 1 memang kebanyakan adalah warga negara India.

Bea Cukai Dampingi Mendag Ekspos Temuan Kapal Tanker Tanpa Izin Impor

"Saya menyampaikan kabar bagus bahwa pemerintah AS mau membayar beberapa juta dolar untuk mengambil alih tanker itu. Tujuannya agar kapten kapal membawa tanker ke tempat yang bisa jadi lokasi penangkapan bagi AS," dituliskan dalam email yang menyertakan nomor resmi kementerian tersebut untuk memastikan keabsahan email.

Namun, Kumar dilaporkan mengabaikan email tersebut hingga akhirnya AS tetap menjatuhkan sanksi, baik kepada dia secara individu sebagai kapten kapal, maupun terhadap tanker Adrian Darya I.

Sementara itu, melalui akun Twitter resminya, Menlu Iran Javad Zarif menuduh pemerintah AS telah melakukan penyuapan yang sangat tak pantas.

"Setelah gagal membajak, AS berusaha melakukan ancaman bernuansa penyuapan juga bak pemerasan terhadap pengangkutan minyak Iran. Hal ini tak mengejutkan, sungguh jadi contoh," kata Menlu Iran mencemooh cara AS tersebut mengambil alih tanker pembawa minyak Iran.

Perseteruan antara Iran dan Amerika Serikat hingga saat ini masih berlangsung. Belakangan sabotase tanker dan saling sandera kapal serta tanker antara AS dan Iran juga meluas ke aksi saling sandera tanker milik negara Eropa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya