Hong Kong Resmi Tarik RUU Ekstradisi
- Video BBC
VIVA – Pemimpin Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan akan secara resmi menarik RUU Ekstradisi yang telah memicu aksi demonstrasi selama berbulan-bulan di kota tersebut.
Laporan menyebutkan Reuters, berdasarkan rekaman audio yang bocor, mengungkapkan bahwa Beijing telah menggagalkan proposal dari Lam untuk menarik kembali RUU tersebut. Dia telah menyatakan akan mengundurkan diri jika bisa.
"Kekerasan yang berkepanjangan merusak fondasi masyarakat kita, terutama aturan hukum. Pemerintah akan secara resmi menarik RUU dalam rangka untuk sepenuhnya menghilangkan kekhawatiran publik," kata Lam dalam sebuah pernyataan video, dirilis kantornya, seperti dilansir Channel News Asia, Kamis, 5 September 2019.
RUU Ekstradisi yang diajukan pada bulan April ini telah menyebabkan aksi protes warga Hong Kong karena akan membuat tersangka perbuatan kriminal di Hong Kong bisa diekstradisi ke China daratan. Pihak oposisi menyatakan jika undang-undang itu disahkan, maka akan digunakan untuk membungkam kritik terhadap Beijing, dan kebebasan hukum di Hong Kong akan berada dalam bahaya.
Dalam video pesan tersebut, Lam mengimbau para pengunjuk rasa untuk meninggalkan kekerasan dan merangkul dialog dengan pemerintah.
"Mari kita ganti konflik dengan percakapan dan mari kita cari solusinya. Kita harus mencari cara untuk mengatasi ketidakpuasan di masyarakat dan mencari solusi," katanya.
Penarikan RUU Ekstradisi merupakan salah satu tuntutan utama para pengunjuk rasa. Aksi demonstrasi memblokir jalan-jalan dan telah menyebabkan aktivitas Hong Kong dan bandara lumpuh. (ase)