Jababeka Siap Bantu Pemerintah Kembangkan Ibu Kota Baru
- Kementerian PUPR
VIVA – Pendiri dan Komisaris PT Kawasan Industri Jababeka Tbk dengan kode sama KIJA, Setyono Djuandi Darmono mengakui, rencana Presiden Joko Widodo memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, merupakan ide yang brilian.
Apalagi, jika pembangunan ibu kota baru nanti juga diiringi dengan prospek pengembangan industri yang sesuai dengan kondisi dan potensi lokal di sana. Rencana pemindahan ibu kota itu, pembangunannya juga bisa mendongkrak angka pertumbuhan ekonomi secara nasional.
"Apa yang diusulkan Pak Jokowi soal pemindahan ibu kota ini sungguh brilian," kata Darmono di kawasan Karet, Sudirman, Jakarta Pusat, Senin 2 September 2019.
"Karena sekarang kan Indonesia pertumbuhan ekonominya hanya 5,2 persen, tapi Presiden kan inginnya naik sekitar 7 persen sampai 9 persen," ujarnya.
Darmono menjelaskan, apa yang diusulkan Presiden Jokowi ini sebenarnya bisa berkaca dan belajar pada pemerintah Jepang di era 1970-1980an, di mana mereka menawarkan kepada para gubernurnya untuk mengembangkan kota-kota baru.
Tujuannya adalah untuk menemukan formulasi mengenai pola pengembangan apa yang bisa mereka lakukan di kotanya masing-masing, sesuai industri yang potensial dikembangkan di masing-masing kota tersebut.
"Untuk suatu proyek semacam pembangunan kota baru, yang bisa menumbuhkan perekonomian jauh di atas average-nya pertumbuhan ekonomi Jepang," ujarnya.
Dengan melakukan studi ke banyak negara di dunia, akhirnya terpilih lah sembilan orang gubernur dengan proposal yang dinilai paling inovatif dan visioner, bagi upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi Jepang.
"Kemudian jadilah Tsukuba, kota riset dan kota energi, Niigata, yang mampu memproduksi diesel melawan GE dan yang hebat-hebat lainnya. Lalu ada juga Nagasaki yang akhirnya dibikin kota pariwisata yang sangat hebat sekali," tutur Darmono.
Karenanya, Darmono menilai bahwa langkah Presiden Jokowi memacu para bupati dan gubernur untuk menciptakan pola serupa sesuai potensi daerahnya masing-masing, merupakan langkah yang dinilai sudah tepat.
Apalagi, lanjut Darmono, jika pihaknya diajak pemerintah untuk ikut mengembangkan ibu kota dan kota-kota baru lainnya nanti, Jababeka akan sangat bersedia melakukannya dengan modal pengalaman lebih dari 30 tahun mengembangkan kota-kota baru di Indonesia.
"Nah, di situ lah Jababeka bisa berperan. Sekarang pun kalau Jababeka sudah dipanggil oleh Presiden, kita sudah siap dengan pengalaman selama 37 tahun saya membangun kota," kata Darmono.
"Apalagi kota-kota yang Jababeka bangun itu kan selalu menciptakan lapangan kerja," ujarnya.