Musim Liburan di AS dan Eropa Tiba, Turis ke Indonesia Justru Turun
- ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
VIVA – Badan Pusat Statistik mencatat, kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Juli 2019 dibanding Juli 2018 mengalami penurunan. Padahal, pada bulan itu merupakan musim liburan sekolah dan cuti di wilayah Amerika Serikat, Australia maupun Eropa.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Juli 2019 mencapai 1,48 juta kunjungan, mengalami penurunan sebesar 4,10 persen jika dibanding jumlah kunjungan wisman pada Juli 2018 yang berjumlah 1,55 juta kunjungan.
"Kalau di bandingkan tahun lalu, jumlah kunjungan wisman ini mengalami penurunan 4,10 persen dan salah satu penurunan terbesar terjadi di Bandara Udara Internasional Lombok, Mataram, disusul oleh Bandara Juanda," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin 2 September 2019.
Meski demikian, jika jika dibandingkan dengan Juni 2019, jumlah kunjungan wisman Juli 2019 mengalami kenaikan sebesar 2,04 persen. Jumlah itu terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 977,42 ribu kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 316,72 ribu kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 189,65 ribu kunjungan.
"Trennya sama dengan tahun-tahun sebelumnya bahwa pada Juni ini merupakan musim liburan sekolah dan cuti di belahan Amerika, Australia, maupun di Eropa, sehingga ada kenaikan di sana (Juli)," ungkapnya.
Dengan catatan tersebut, lanjut Suhariyanto, secara kumulatif dari Januari hingga Juli 2019, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 9,31 juta kunjungan atau naik 2,63 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman periode yang sama 2018 yang berjumlah 9,07 juta kunjungan.
Menurut kebangsaaannya, Suhariyanto mengatakan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia pada Juli 2019 paling banyak berasal dari Malaysia, yakni sebanyak 240,3 ribu kunjungan, diikuti China 193,8 ribu kunjungan, Singapura 145,0 ribu kunjungan, Australia 138,3 ribu kunjungan dan Timor Leste 108,6 ribu kunjungan.
"Sampai dengan akhir tahun ini totalnya apakah sesuai target? Tetapi yang jelas akan banyak berbagai kebijakan yang akan dilakukan pemerintah karena tourism ini adalah salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang diharapkan ke depan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutur Suhariyanto. (ren)