Pemerintah Didorong Bentuk Lembaga Khusus Tangani Program Rumah Rakyat

Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah bersubsidi di kawasan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan

VIVA – Pakar Perumahan dan Permukiman dari Institute Teknologi Bandung, Jehansyah Siregar menilai, kinerja pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masih kurang optimal dalam menyediakan kebutuhan perumahan, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.

BRI Info Lelang Beri 6 Rekomendasi Rumah Murah di Jabodetabek

Hal itu, menurutnya, diakibatkan karena program perumahan yang digarap, umumnya hanya menyentuh lapisan teratas dan menyisakan sebagian besar kelompok masyarakat yang tidak mampu menjangkau rumah sederhana dari program tersebut.

"Akhirnya, kondisi ini hanya membawa sebagian besar masyarakat kurang mampu hidup di lingkungan yang kumuh dan tidak sehat," kata Jehansyah dalam diskusi HUD Institute di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 29 Agustus 2019.

BTN Gelar Akad KPR Massal 10.000 Unit Rumah di Daerah Ini, Permudah MBR

Jehansyah berpendapat, saat ini masih dibutuhkan pembenahan struktural dan inovasi, serta program yang kompeten dari pemerintah, guna memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat MBR.

Selain untuk memenuhi perumahan layak bagi golongan tidak mampu, hal itu juga diharapkan mampu mengurangi housing backlog secara tuntas.

Program Sejuta Rumah PUPR Capai 298.203 Unit di Kuartal I-2023

"Maka diperlukan kebijakan yang efektif dan program yang komprehensif. Karena, kondisi darurat perumahan rakyat di Indonesia ini sudah tidak tertanggulangi lagi, ketika angka kekurangan rumah terus bertambah setiap tahun," kata Jehansyah.

Di sisi lain, pertumbuhan aspek urbanisasi yang cepat umumnya selalu diiringi dengan bertambahnya jumlah pemukiman kumuh, yang saat ini total luasnya diperkirakan sudah mencapai sekitar 60 ribu hektare.

Karenanya, lanjut Jehansyah, hal ini harus ditanggulangi pemerintah dengan terobosan berani, yang dengan konsisten memfokuskan masalah penyediaan perumahan sebagai salah satu prioritas utama dalam menghadapi kebutuhan perumahan bagi masyarakat MBR.

"Setidaknya, inilah yang menjadi alasan mendasar perlunya urusan perumahan rakyat ditangani oleh kelembagaan tersendiri, dengan kewenangan dan kapasitas yang memadai," ujarnya.

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah

Fahri Hamzah: Qatar Komitmen Bangun 1 Juta Rumah di RI Dukung Program Prabowo

Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah mengungkapkan, Qatar sudah berkomitmen membangun 1 juta rumah di Indonesia guna mendukung Program 3 juta rumah Presiden Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2025