Cerita Sedih Anak-anak Suriah, Hidup di Tengah Dentuman Bom
- VIVA/Twitter
VIVAnews - Pesawat-pesawat tempur pemerintah Suriah menyerang sebuah tempat di dekat pos militer Turki di Provinsi Idlib, pada Rabu, 28 Agustus 2019. Idlib diketahui sebagai daerah terakhir yang dikuasai kubu pemberontak.
Dilansir dari laman cbsnews.com, Kamis, 29 Agustus 2019, lebih dari 3 juta orang tinggal di daerah itu. Dan setelah delapan tahun perang saudara, banyak yang tidak punya tempat untuk lari. Dalam satu bunker lembab, terlihat anak-anak bersembunyi dari ancaman bom tersebut.
Sebuah keluarga menggali gua dengan tangan, tempat perlindungan udara di bawah rumah mereka sendiri. Ketika ada pesawat tempur Suriah atau jet dan helikopter Rusia di udara, anak-anak pergi ke sana dan berlindung. Ada balita, memegangi boneka beruang, berlindung dari bom pemerintah mereka sendiri.
Sebagian dari wilayah Idlib disebutkan sekarang ini sangat sepi, seperti kota Maarat al-Numan yang ditinggalkan oleh puluhan ribu penduduknya setelah serangan udara yang menargetkan pasar bulan lalu. Lima puluh orang terbunuh dalam serangan itu.
Keluarga Derwish, yang bertani zaitun dan ceri di pinggiran kota, bertahan hingga hari Rabu. Tapi sekarang mereka sudah mengemasi beberapa barang dan menuju ke sebuah kemah. Mereka mengatakan anak-anak mereka takut dengan serangan bom.
Sementara itu, Pastor Jeama Derwish mengatakan mereka hanya anak-anak, dan ketika mereka melihat jet dan bom, mereka tidak mengerti.
Pemerintah Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad bertekad menguasai Provinsi Idlib dari para pemberontak. Dalam upayanya itu, mereka didukung oleh Rusia.