Harga Gas Naik, PGN Pastikan Bangun Infrastruktur Baru
- VIVA/Dhana Kencana
VIVA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk menyatakan rencana penyesuaian harga gas kepada sejumlah konsumen merupakan upaya perusahaan membiayai pembangunan infrastruktur gas bumi ke berbagai daerah dan peningkatan layanan.
Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengatakan, penyesuaian harga gas diharapkan dapat meningkatkan layanan ke konsumen, termasuk kehandalan pasokan gas untuk penyaluran yang berkelanjutan.
"Kebutuhan pembiayaan infrastruktur gas untuk menjangkau sentra-sentra ekonomi baru seiring pembangunan jalan tol sangatlah besar. Sejak tahun 2013, PGN juga tidak pernah melakukan penyesuaian harga kepada mayoritas pelanggan industri," jelas Rachmat dalam keterangannya, dikutip Senin 26 Agustus 2019.
Ia menuturkan, sebagai subholding gas bumi, PGN memiliki tanggungjawab dan komitmen untuk mewujudkan bauran gas bumi hingga 22 persen pada 2025. Dan untuk mencapai target, percepatan pembangunan infrastruktur harus dilakukan agar penggunaan gas bumi semakin meluas dan merata.
"Selama ini kami selalu mengambil risiko untuk membangun infrastruktur gas, kendati pasokan dan pasarnya belum terjamin. Inilah peran yang selalu dijalankan PGN sebagai pioner pemanfaatan gas bumi di Indonesia," ujarnya.
Perlu diketahui, sejak PGN dan entitas anak usaha melakukan inisiatif, maka saat ini sudah lebih dari 10 ribu kilometer jaringan pipa gas terbangun dan melayani lebih dari 300 ribu konsumen dari berbagai segmen.
Sedangkan, sampai 2024, PGN berencana membangun sejumlah infrastruktur baru, diantaranya membangun jaringan pipa distribusi sepanjang 500 km, pipa transmisi 528 km, tujuh LNG filling station untuk truk/kapal, lima FSRU, 3,59 juta sambungan rumah tangga dan 17 fasilitas LNG mensuplai kebutuhan kelistrikan menjangkau wilayah kepulauan di seluruh Indonesia.
Selain itu, saat ini PGN sedang dalam penyelesaian proyek pipa gas Gresik-Semarang sejauh 267 km yang akan mengalirkan gas dari blok migas Jambaran Tiung Biru yang dikelola oleh Pertamina EP.
"Selama ini pasokan gas ke Jawa Tengah dari jaringan pipa belum ada. Proyek infrastruktur dari Gresik ini menjadi momentum untuk perluasan penggunaan gas bumi bagi masyarakat serta industri di Jawa tengah dan sekitarnya," ujar Rachmat.