Sri Mulyani Tegaskan Belanja 2020 Akomodir Janji Kampanye Jokowi
- Instagram @smindrawati.
VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa belanja negara yang termuat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN Tahun Anggaran 2020, telah memuat seluruh janji-janji politik yang disampaikan Presiden Joko Widodo, saat kampanye Pemilihan Umum 2019.
Belanja negara pada tahun itu dipatok sebesar Rp2.528,8 triliun, jauh lebih tinggi dari target pendapatan yang dipatok sebesar Rp2.221,5 triliun. Di samping itu, besaran belanja negara pada tahun itu juga lebih tinggi dibanding outlook 2019, yang sebesar Rp2.030,8 triliun dan 2018, sebesar Rp1.943,7 triliun.
"Belanja pemerintah pusat naik, ini yang kami sebut ada stimulus. Peningkatan belanja terlihat di berbagai sektor yang jadi janji presiden saat kampanye. Jadi, di sini janji Presiden sudah ditampung semua. Kita tingkatkan belanja untuk pemerataan," kata dia, saat konferensi pers RAPBN 2020 di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat 16 Agustus 2019.
Dia merincikan, untuk janji Jokowi seperti penyediaan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Kartu Pra Kerja di masukkan ke dalam anggaran pendidikan yang sebesar Rp505,8 triliun. KIP Kuliah dianggarkan Rp7,5 triliun dan kartu pra kerja sebesar Rp10 triliun.
Sementara itu, untuk program lain seperti kartu sembako yang merupakan pengembangan dari program bantuan pangan nontunai, dianggarkan sebesar Rp28,1 triliun. Begitu juga, untuk program kelanjutan infrastruktur yang dianggarkan mencapai Rp419,2 triliun.
"Sesuai janji kampanye presiden ada KIP Kuliah yang dukung kelanjutan pendidikan masyarakat miskin yang punya Kartu Indonesia Pintar. Kartu Pra Kerja untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan kartu sembako perlindungan masyarakat," tegas dia.
Di samping itu, lanjut dia, terkait janji Jokowi untuk pemberian insentif fiskal, demi mendorong arus investasi ke Indonesia, juga termasuk ke dalam hal tersebut. Itu ditujukkan dari meningkatnya belanja pajak atau tex expenditure yang pada 2020, diperkirakan akan lebih tinggi dari perkiraan 2018, yang sebesar Rp221,1 triliun. (asp)