Hong Kong Tak Kondusif, Garuda Sebut Tidak Ganggu Penerbangannya
- ANTARA Foto/Muhammad Iqbal
VIVA – Aksi demonstrasi berkelanjutan yang dilakukan masyarakat Hong Kong yang awalnya terkait dengan RUU Ekstradisi ke China tidak memengaruhi bisnis penerbangan, khususnya untuk maskapai PT Garuda Indonesia. Hal tersebut dibenarkan Garuda Indonesia.
Pihaknya mengklaim, selama aksi unjuk rasa tersebut atau pun pascamasyarakat setempat menduduki Bandara Internasional Hong Kong, jumlah penumpang Garuda Indonesia baik itu rute Jakarta-Hong Kong atau Denpasar-Hong Kong masih dalam kondisi stabil.
Bahkan menurut Direktur Operasional Garuda Indonesia, Kapten Bambang Adisurya Angkasa, penerbangan langsung menuju Hong Kong masih menjadi destinasi favorit hingga saat ini. Menurut dia, tidak ada indikasi penurunan jumlah penumpang akibat kondisi Hong Kong yang saat ini dilaporkan kurang kondusif.
"Semua masih stabil, penerbangan menuju Hong Kong masih lancar dan masih jadi destinasi favorit. Namun memang, pada saat Bandara Internasional Hong Kong itu diduduki masyarakat setempat, penerbangan yang kami layani sempat mengalami delay (keterlambatan) namun tidak dibatalkan," kata Bambang di Tangerang, Banten pada Kamis, 15 Agustus 2019.
Sejauh ini, maskapai BUMN ini terus melakukan koordinasi dengan otoritas bandara (otban) setempat untuk memantau keamanan situasi penerbangan dan dari hasil koordinasi tersebut, penerbangan menuju Hong Kong masih aman.
"Tapi memang tidak menutup kemungkinan kalau ada penerbangan yang kita batalkan jika situasi di sana berbahaya. Lagi pula sampai saat ini para demonstran tidak melakukan aksi liar," ujarnya.
Garuda selain itu menyatakan telah menerapkan pula sistem emergency response plan yang dapat diakses sedemikian rupa untuk mengetahui segala prosedur sehingga memastikan bandara itu aman.
Diketahui, dalam satu hari Garuda Indonesia memiliki tiga jadwal penerbangan langsung menuju Hong Kong, baik itu melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang ataupun Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.