Masih Butuh China di Momen Natal, Trump Tunda Pengenaan Tarif Impor

Perang Dagang AS China.
Sumber :
  • Sputnik International

VIVA – Amerika Serikat menunda pengenaan tarif atas beberapa produk impor China hingga 15 Desember 2019 karena sejumlah alasan. Adapun alasan yang dimaksud disebutkan berkaitan dengan faktor kesehatan, keselamatan, keamanan nasional dan faktor-faktor lainnya yang tak dirinci.

Kangen Tanah Air, Prabowo Ingin Segera Pulang

Produk-produk tersebut antara lain meliputi ponsel, laptop, konsol permainan video, beberapa mainan, monitor komputer, alas kaki dan pakaian tertentu.

Berita mengejutkan dari kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) ini memacu reli harga saham. Beberapa barang lain yang akan dikenakan tarif 10 persen akan berjalan sesuai rencana pada 1 September 2019.

Perang Bintang AS dan China

Pengumuman dari USTR dirilis beberapa menit setelah Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He telah melakukan panggilan telepon dengan pejabat perdagangan di AS.

Dilansir dari BBC, Rabu 14 Agustus 2019, Presiden AS Donald Trump menyebut penundaan itu dilakukan termasuk untuk menghindari dampak pada konsumen AS menjelang momen Natal tahun ini.

8 orang tewas dan 17 Luka-luka usai Insiden Penusukan di Sebuah Sekolah di China

Pada 1 Agustus 2019, Trump mengungkapkan bahwa ia akan mengenakan tarif sebesar 10 persen untuk barang-barang China senilai US$300 miliar dan menyalahkan China karena tidak menindaklanjuti janji untuk membeli lebih banyak produk pertanian AS.

Pengumuman USTR datang di tengah kekhawatiran yang berkembang tentang perlambatan ekonomi global. Goldman Sachs mengungkapkan kekhawatiran bahwa perang dagang AS-China mengarah ke resesi yang bisa makin meningkat.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Bursa Asia Fluktuatif saat Investor Tunggu Data Penting dari China dan Jepang Pekan Ini

Bursa Asia-Pasifik bergerak beragam pada pembukaan pasar, Senin (18/11/2024). Para investor menantikan laporan China terkait suku bunga acuan dan data inflasi Jepang.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024