Penembak Masjid Norwegia Muncul di Pengadilan dengan Mata Lebam
- jannoon028 / Freepik
VIVA – Pria yang merupakan tersangka penembakan di masjid di Norwegia pada hari Minggu kemarin akhirnya diseret ke pengadilan. Di sidang perdana, pria yang bernama Philip Manshaus tersebut muncul dengan kedua matanya yang tampak lebam menghitam. Selain itu tampak pula bekas-bekas luka di bagian lehernya.
Dikutip dari laman CNN Amerika Serikat, Philip Manshaus baru berusia 21 tahun. Dia akhirnya diseret ke pengadilan dengan jeratan pasal pembunuhan dan terorisme.
Tak bisa dipastikan asal dan penyebab luka dan lebam di bagian tubuhnya.
Sementara Jaksa Distrik Oslo, Paal-Fredrik Hjort Kraby mengatakan bahwa pihak berwenang tak pernah mengumumkan nama pelaku sebelumnya kepada publik. Namun dia tak membantah nama pelaku yang diberitakan oleh CNN.
Jaksa akan meminta Manshaus ditahan selama empat minggu dengan kondisi terisolasi dan tak boleh terjangkau melalui surat, tak boleh dikunjungi dan tak diizinkan punya akses kepada media. Hal tersebut dinyatakan pada Senin kemarin.
"Kejaksaan meminta akses ditutup ke tahanan tersangka karena penyelidikan juga masih dalam tahap awal," dijelaskan dalam pernyataan itu.
Sebelumnya polisi mengatakan dalam insiden di Masjid Al-Noor Islamic Center, Manshaus menggunakan kamera GoPro di helm yang dia gunakan saat dia memasuki masjid. Gambar dan video yang terekam melalui Go Pro Manshaus itu juga yang kemudian digunakan polisi sebagai barang bukti.
Sementara anggota Dewan Masjid Al-Noor, Imran Mushtaq mengatakan kepada NRK bahwa belasan rang ada di masjid sedang sembahyang 10 menit sebelum pelaku masuk. Namun saat tersangka masuk tinggal ada tiga orang lansia.
Pelaku menurut sumber lainnya erupakan simpatisan gerakan sayap kanan konservatif. Dia memuja figur Vidkun Quisling yang merupakan pemimpin Norwegia pada masa Nazi berkuasa di Perang Dunia II. (jhd)
Masjid Syiah di Iran Diserang Teroris, 15 Tewas Puluhan Luka-luka
Sedikitnya 15 orang tewas pada Rabu, 26 Oktober 2022, dalam serangan di sebuah masjid utama Muslim Syiah di Iran selatan, dan kelompok ISIS mengklaim dibalik serangan itu
