Dagang Online, UMKM Didorong Lebih Kreatif
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Grebeg UMKM Go Online di Kota Padang telah selesai dilaksanakan selama dua belas hari. Kegiatan yang dipusatkan di pasar-pasar tradisional di kota Padang, dan sekitarnya berhasil menjaring lebih kurang 2.000 UMKM untuk mulai berdagang online.
Ke depan para pedagang yang sudah membuka kios online kemudian akan terus didorong agar lebih dominan bersaing di pasar digital.
Kepala Sub Direktorat Pengembangan Ekonomi Digital (Ekodig), Kementerian Kominfo Sumarno mengapresiasi Tim Pandu Digital yang melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada pedagang UMKM selama acara berlangsung.
Ia berharap, nantinya para pedagang UMKM yang terjaring untuk go digital ini akan lebih kreatif memanfaatkan platform marketplace. Khususnya untuk memperluas pasar dan meningkatkan keuntungan yang diperolehnya.
“Semoga ini menjadi awal bagi para pedagang UMKM untuk go online. Para pedagang UMKM yang kreatif dalam peningkatan penjualan dengan cara memperluas cakupan pasar sehingga mampu meningkatkan pendapatan,” kata Sumarno dikutip dari keterangannya, Jumat 9 Agustus 2019.
Grebeg Pasar UMKM Go Online diselenggarakan oleh Ditjen Aplikasi Informatika, Direktorat Ekonomi Digital, Kementerian Kominfo RI di berbagai kota yang dipusatkan di pasar-pasar tradisional. Program ini melibatkan relawan yang tergabung dalam Pandu Digital dan para pedagang UMKM.
Mereka diberikan sosialisasi dan pendampingan agar bisa membuka toko online di marketplace yang sudah tersedia seperti Shopee, Bukalapak, Tokopedia, Lazada, dan marketplace lainnya.
"Acara ini bertujuan agar para pedagang UMKM segera masuk dan memanfaatkan marketplace yang lebih aman dan nyaman untuk meningkatkan pendapatan dengan memperluas basis pasar mereka," tambahnya.
Khusus di Padang, acara tersebut, dimulai pada Rabu 24 Juli 2019 di Pasar Raya Padang dan berakhir di Pasar Bukit Tinggi pada Selasa 6 Agustus lalu.
Tanti Novita (42) salah seorang pedagang di Pasar Raya Padang mengaku sebetulnya sudah mendengar tentang jualan online lewat marketplace. Sayang dia tidak faham bagaimana cara untuk mendaftar sebagai penjual. Padahal ia telah memiliki aplikasi pembeli.
“Untung ini ada pandu digital yang bantu, diajarkan sampai saya bisa upload produk. Terima kasih Kominfo,” ucap Novi.
Lain lagi dengan Rizal (34) yang sehari-hari berada di kios elektronik milik keluarganya di pasar tersebut. Ia berharap dengan membuka toko online maka omzet penjualan barang-barang home appliances bisa kembali naik dan memiliki pelanggan-pelanggan baru di sekitar Kota Padang dengan sistem cash on delivery (COD).
“Lama-lama pengunjung pasar ini berkurang. Persaingan juga semakin ketat. Saya mau berjualan online agar omzet naik lagi. Banyak orang akan mengenal toko saya, bisa datang ke kios pasar atau barang diantar sesuai transaksi di marketplace,” harap Rizal.
Sosialisasi dan pendampingan yang diberikan oleh relawan pandu digital telah membuka peluang baru bagi UMKM untuk segera terjun ke pasar digital.
Seperti diketahui, pemerintah tengah mendorong para UMKM untuk memanfaatkan platform digital sebagai jalur pengembangan bisnis. Dengan marketplace, para UMKM dapat berbisnis tanpa batasan jarak dan waktu. Di mana pun dan kapan pun mereka dapat terus aktif berbisnis.