Membelot Lewat Zona Ngeri DMZ, Tentara Korea Utara Ditangkap
- Wiki Voyage
VIVA – Seorang tentara Korea Utara telah melintasi Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membagi semenanjung Korea dalam upaya pembelotan langsung yang jarang terjadi di perbatasan yang dijaga sangat ketat.
Pria itu terlihat Rabu malam di DMZ bergerak ke arah selatan setelah melewati Garis Demarkasi Militer yang membentuk perbatasan, kata Kepala Staf Gabungan Seoul dalam sebuah pernyataan.
Dia kemudian ditahan sesuai dengan prosedur yang berlaku dan sedang diselidiki oleh otoritas setempat. Tidak ada informasi langsung tentang identitas pria itu atau motifnya.
"Tidak ada gerakan militer Korea Utara yang terlihat di seberang perbatasan," kata Kepala Staf Gabungan seperti dikutip Channel News Asia.
Diketahui lebih dari 30.000 warga Korea Utara telah melarikan diri ke Korea Selatan sejak keduanya dipisahkan oleh perang lebih dari 65 tahun yang lalu. Menurut data pemerintah Seoul, banyak dari mereka memilih kabur dari negaranya didorong oleh kesulitan ekonomi. Apalagi saat Korea Utara mengalami kekeringan.
Namun sebagian besar warga Korea Utara disebutkan lebih sering melarikan diri melintasi China atau negara ketiga lainnya. Hanya sedikit yang berani menyeberangi DMZ, yang penuh dengan ranjau darat dan dijaga oleh militer yang kuat di kedua sisi.
Kontak antara Korea Utara dan Selatan sangat minim sejak Februari 2019 silam ketika pertemuan puncak kedua antara AS dan Pyongyang berakhir tanpa kesepakatan tentang kemungkinan denuklirisasi dan pemberian bantuan sanksi.
Namun kemudian setelah itu Presiden Amerika Serikat Donald Trump berkunjung ke DMZ dan bertemu langsung dengan Presiden Korea Utara Kim Jong-un. Sayangnya setelah pertemuan yang mendadak dan impulsif atas permintaan Trump tersebut, tak juga ada kemajuan dalam hubungan Korea Utara-Korea Selatan maupun Korea Utara-Amerika
Korea Utara kembali berada di bawah sanksi ekonomi berat atas program senjata nuklir dan rudal balistiknya dan melakukan peluncuran terbarunya awal pekan ini. Korut sempat meminta agar sanksi terhadap mereka dicabut agar denuklirisasi mereka lakukan sepenuhnya. Namun tarik-menarik perihal dua ini masih terjadi antara Korea Utara dan AS yang menyokong Korsel.