Bos Grab Yakin Akuisisi Uber Tak Dijegal
- REUTERS.com
VIVA – Chief Executive Officer Grab, Anthony Tan, optimistis akuisisi perusahaannya atas operasional Uber di Asia Tenggara bakal berjalan mulus. Dia pun yakin aksi korporasi itu tak akan dijegal oleh komisi persaingan usaha di berbagai negara.Â
Komisi persaingan usaha di Thailand, Malaysia dan Singapura sedang menyelidiki kesepakatan tersebut, apakah akuisisi Grab atas Uber melanggar aturan kompetisi maupun melahirkan praktik monopoli. Bos Grab itu meyakini investigasi komisi di tiga negara itu tak akan mengganjal akuisisi tersebut.Â
"Sejauh ini tidak ada masalah khususnya bagaimana kesepakatan itu terjadi. Tentu ada beberapa jalan yang mana kami bisa membuat kesepakatan ini berjalan lebih baik. Ada banyak cara yang kami lakukan untuk lebih baik melayani pelanggan," ujarnya dalam wawancara kepada BBC, yang dikutip Selasa 3 April 2018.Â
Tan menuturkan, Grab akan bekerja sama dan kooperatif dengan regulator di tiga negara tersebut. Pesaing Gojek di Indonesia itu juga bakal komitmen untuk menjaga tarif layanan saat ini, sehingga melindungi kepentingan pelanggan. Grab tidak akan menampilkan tarif yang merusak pasaran.
"Hal yang paling penting disampaikan regulator (tiga negara) yaitu bagaimana kami sebagai pemimpin, memastikan tidak mengambil contoh buruk dan tak mengambil keuntungan," jelasnya.Â
Mengikuti langkah Singapura, Pemerintah Malaysia ikut ‘turun gunung’ menyelidiki akuisisi Grab terhadap Uber. Malaysia ingin mendalami apakah akuisisi tersebut melanggar aturan persaingan usaha atau tidak. Salah satu yang menjadi perhatian Pemerintah Malaysia dalam akuisisi tersebut adalah tarif dan nasib pengguna. (ren)  Â