Strategi TCash Jaga Data Pengguna agar Tak Dibobol Hacker
- VIVA.co.id/Novina Putri Bestari
VIVA – Modus Penipuan terhadap produk keuangan seperti e-wallet saat ini telah berkembang dan menjadi sulit dideteksi. Tak jarang akun pengguna diambilalih oleh orang tak bertanggung jawab dan mereka bisa menguras saldo yang ada di dalamnya.
CEO TCash Danu Wicaksana mengatakan bahwa pengguna bisa langsung melaporkan tindakan kejahatan pada dompet elektronik kepada
mereka.
Pelaporan itu bisa lewat akun media sosial hingga datang ke Grapari. "Lapor ke kita. Jadi bisa ke media sosial, email atau ke nomor Telkomsel 188," kata dia di Jakarta, Selasa, 27 Maret 2018.
Menurutnya, pelaporan kepada pihak TCash akan bisa memberitahu pelaku, menggunakan akun TCash di mana saja, dan lokasi nomor telepon yang menggunakan e-wallet.
Namun, ia tidak bisa menjawab dengan pasti proses pelaporan hingga selesai pengusutan bisa memakan waktu berapa lama. Danu mengklaim pihaknya belum pernah menemukan kasus pengurasan akun TCash sampai saat ini.
Ia juga tak bisa memastikan berapa lama kasus akan selesai dengan pasti, karena tergantung kasus yang ada. "Harus cari tahu kasusnya. Saya bilang satu minggu," kata Danu.
Salah satu antisipasi keamanan untuk menjaga akun TCash tak bobol dengan tidak menggunakan pin yang mudah. Berbeda dengan e-money yang menggunakan kartu, TCash butuh pin untuk menggunakan akunnya.
"Jadi, kalau menggunakan angka yang mudah, tak sulit juga untuk disusupi orang tak bertanggung jawab," paparnya.