Facebook Jual Data ke Seluruh Dunia

Steve Bannon (kanan)
Sumber :
  • Instagram/@steve_bannon

VIVA – Selain Mark Zuckerberg, nama lainnya yang terseret dalam skandal jual data pengguna Facebook adalah pemilik firma politik Cambridge Analytica, yang juga tim sukses Donald Trump, Steve Bannon.

Anti Ribet, 5 Cara Download Video Facebook Langsung ke HP

Bannon berusaha menjauhi pusaran skandal tersebut dengan mengatakan tak tahu apa-apa soal pemanenan 50 juta data pengguna media sosial itu. 

Bannon menegaskan, dia maupun Cambridge Analytica tidak akan menggunakan trik kotor seperti isu yang berkembang hebat saat ini. 

Implementasi UU PDP Jadi Fokus Utama IPSS 2024

"Data Facebook dijual di seluruh dunia," kata Bannon dilansir The Guardian, Jumat 23 Maret 2018. 

Bannon malah menuding induk perusahaan Cambridge Analytica, SCL Group, sebagai pihak yang menggunakan trik kotor itu. Ia juga membantah pemilik lainnya dari Cambridge Analytics, Robert Mercer punya hubungan finansial dengan SCL. 

Darurat! Pembentukan Lembaga Pengawas Data Pribadi Tak Boleh Molor

Bannon mengeluarkan pernyataan tersebut di depan umum untuk pertama kalinya, sejak munculnya skandal jual beli data 50 juta pengguna Facebook. Dalam skandal itu, tak hanya mendapatkan profil pengguna Facebook, pembocor data juga mendapatkan informasi mengenai teman-teman pengguna itu. 

Data ini digunakan tim Bannon untuk memenangkan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat 2016. Mereka melakukan sejumlah politik propaganda saat itu. 

Skandal ini terbongkar oleh mantan pegawai Cambridge Analityca, Christopher Wylie awal pekan ini. Dengan cepat sejumlah tudingan mendarat ke Facebook dan perusahaan analisis data politik itu. 

Skandal yang melibatkan Facebook, Cambridge Analytica, dan juga isu pemenangan Trump menjadi skandal kebocoran data terbesar yang pernah ada. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya