Detik-detik Pemasangan Bentang Jembatan Holtekamp Papua

Proyek Jembatan Holtekamp di Papua
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Bentang tengah jembatan Holtekamp seberat 2.000 ton, kini telah terpasang kokoh di atas Teluk Youtefa, Papua. Jembatan yang melintang sepanjang 732 meter tersebut memangkas waktu perjalanan dari Kota Jayapura ke Muara Tami.

Bangun Jembatan Gantung, BRI Bantu Mobilitas Warga dan Dorong Ekonomi Masyarakat Desa

Jembatan yang nantinya akan menjadi ikon baru Kota Jayapura ini, sempat terhenti sementara pembangunannya akibat kasus kecelakaan konstruksi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kamis 1 Maret 2018, pengangkatan bentang tengah jembatan dilakukan, setelah dilakukan evaluasi oleh Komite Keselamatan Konstruksi (KK) dan Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ).

Jembatan Besi dan Jembatan Gantung di Jambi Putus Diterjang Banjir

Proyek Jembatan Holtekamp di Papua

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi mengatakan, evaluasi dilakukan terhadap desain, metode kerja, sumber daya manusia, dan peralatan kerja proyek jembatan tersebut.

Jembatan Gantung yang Jadi Akses Warga Hancur Diterjang Banjir Bandang di Jambi

Ia mengungkapkan proses pengangkatan ini merupakan kegiatan konstruksi pertama yang dilakukan dengan pengawasan ketat terhadap pemenuhan ketentuan keamanan dan keselamatan konstruksi.

Dalam pelaksanaannya, lanjut Arie, pihaknya membutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk mengangkat bentang tengah pertama, dan kemudian satu minggu berikutnya untuk bentang tengah jembatan kedua.

Arie mengakui, dari seluruh proyek pembangunan yang telah dikerjakan, Jembatan Holtekamp diperkirakan selesai pada Juni 2018 nanti. Saat ini, proses pemasangan plat lantai sedang dikerjakan.

Proyek Jembatan Holtekamp di Papua

Seperti diketahui, bentang jembatan Holtekamp Papua ini dibuat oleh PT PAL Indonesia di Surabaya. Kedua bentang ini, kemudian dikirim menggunakan kapal laut dengan menempuh perjalanan sejauh 3.200 kilometer dalam waktu 19 hari.

Pembangunan jembatan ini dilakukan oleh konsorsium kontraktor PT Pembangunan Perumahan, PT Hutama Karya, dan PT Nindya Karya dengan biaya mencapai Rp1,7 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya