Sosok Calon Gubernur BI Perry Warjiyo di Mata Sri Mulyani

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo.
Sumber :
  • Chandra Gian Asmara/VIVA.co.id

VIVA – Perry Warjiyo merupakan sosok yang digadang-gadang menjadi calon tunggal Gubernur Bank Indonesia yang diusung oleh Presiden Joko Widodo kepada DPR. Hal ini diisyaratkan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fadli Zon, yang tidak membantah Perry Warjiyo sebagai calon tunggal tersebut.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Terkait hal itu, Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani menilai, Perry Warijiyo merupakan sosok yang dibutuhkan BI, karena sepak terjangnya di internal BI itu sendiri maupun internasional telah terbukti.

"Beliau sudah deputi gubernur selama satu term, dan beliau juga pernah menjadi eksekutif director di IMF, artinya dari pengalaman yang beliau miliki, telah banyak sekali kesempatan untuk bisa menyiapkan. Tentu saja, peranan dari Gubernur BI yang dibutuhkan," jelas Sri Mulyani, disela acara High-Level International Conference, Jakarta, Selasa 27 Februari 2018.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Ia juga memandang bahwa sosok Perry merupakan sosok yang dapat terus membina hubungan antara Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Sosok itu, menurut Ani, panggilan akrab Sri Mulyani, yang paling penting menempati posisi sebagai BI 1.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Perry Warjiyo Saat Fit And Proper Test Calon Deputi Gubernur BI

Perry Warjiyo saat fit and proper test menjadi Deput Gubenur BI di DPR beberapa waktu lalu.

"Hubungan antara BI dengan Kementerian Keuangan, OJK, dan LPS, yang selama ini sudah sangat baik dan Pak Perry selalu ada di situ, karena beliau selalu sebagai deputi gubernur. Sudah menjalankan banyak sekali peranan itu, tentu akan bisa diteruskan, dan itu yang paling penting," tegasnya.

Ani menjelaskan, mengapa alasan itu penting, karena di dalam mengelola ekonomi di saat menghadapi situasi yang semakin dinamis, maka hubungan institusi antara Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, OJK, dan LPS sebagai Komite Kebijakan Sistem Keuangan (KSSK) harus semakin erat dan semakin baik. Karenanya, pengalaman panjang Pak Perry di Bank Indonesia sangat dibutuhkan.

"Kita harapkan, dengan pengalaman dan selama ini hubungan kami dengan Pak Perry secara pribadi maupun secara institusi, ya terus akan terjaga," jelasnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya