Kisah Kelam Soeharto-IMF dan Jokowi Kini

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Setelah 20 tahun lamanya kisah kelam kerja sama ekonomi Indonesia dan Dana Moneter Internasional atau IMF kembali teringat. Di mana pada 15 Januari 1998 Indonesia harus bertekuk lutut di tangan pilar ekonomi liberal dunia itu.

Kisah Jenderal TNI Asal Bugis Gebrak Meja di Hadapan Soeharto

Saat itu, di tengah krisis ekonomi Indonesia yang semakin memburuk, Presiden kedua RI Soeharto dipaksa untuk menerima bantuan dari IMF yang justru makin menjerumuskan Indonesia.

Di hari itu, Direktur Pelaksana IMF Michael Camdessus menyilangkan kedua lengannya di dada sembari menyaksikan Presiden Soeharto menandatangani Letter of Intent sebagai pertanda kekalahan.

Prabowo Bidik Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Airlangga Ungkap Indonesia Pernah Zaman Soeharto

Saat-saat setelah penandatangan itu, justru ekonomi Indonesia tak kunjung pulih. IMF yang telah memiliki cengkramannya terhadap Indonesia semakin mendikte hingga pada akhirnya ekonomi makin terpuruk, kerusuhan terjadi dan Soeharto dilengserkan.

Kini, bayang-bayang itu masih teringat meski puluhan tahun terlewati dan harapan untuk tidak kembali terjebak dalam jeratan utang lembaga itu terus diteriakkan masyarakat Indonesia.

Sederet Perkataan Gus Dur yang Kini Jadi Kenyataan, No 5 Baru Terjadi

Soeharto tersenyum.

Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto.

Kali ini, Direktur Pelaksana IMF yang baru Christine Lagarde kembali berkunjung ke Jakarta. Ia datang menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Senin 26 Februari 2018.

Seperti ingin menunjukkan keberhasilan Indonesia yang telah lepas dari cengkraman IMF puluhan tahun lalu, Presiden Jokowi langsung mengajak Lagarde blusukan ke RS Pusat Pertamina dan Pasar Tanah Abang.

Jokowi seolah ingin menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia kini tumbuh sangat baik yang didukung kekuatan ekonomi dari masyarakat dan memiliki jaminan kesehatan yang baik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Kita ingin tunjukkan bagaimana ekonomi kecil, ekonomi mikro, ekonomi tengah, bangsa ini menghadapi keterbukaan, menghadapi digitalisasi ekonomi," kata Jokowi.

Presiden Jokowi dan Bos IMF Blusukan di Tanah Abang

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde saat blusukan dengan Presiden Jokowi di Tanah Abang.

Saat tiba di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pukul 11.00 WIB, Lagarde dan Presiden Jokowi langsung berkeliling dari lantai satu hingga tiga. Dan tak luput bagi Lagarde untuk membeli baju koko sebagai oleh-oleh untuk suaminya.

Ia mengakui senang diajak blusukan, di mana dirinya bisa bertemu banyak orang Indonesia yang luar biasa. Antusiasme, energi dan pelayanan menunjukkan dinamisme masyarakat dan ekonomi Indonesia.

"Saya sangat terkesan karena Pasar Tanah Abang menunjukkan kekuatan industri tekstil. Saya juga terkesan dengan banyaknya wanita. Ada banyak sekali wanita di pasar ini yang juga merupakan bagian bergairah dari ekonomi Indonesia," ujar Lagarde di sela-sela blusukan di Tanah Abang, Senin, 26 Februari 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya