Gempa 7,5 SR Guncang Papua Nugini, ExxonMobil Tutup Pabrik
- BMKG
VIVA – Sebuah gempa berkekuatan 7,5 skala richter (SR) melanda Provinsi Dataran Tinggi Selatan Papua Nugini, Senin pagi waktu setempat. Gempa ini berimbas pada penghentian sementara operasional perusahaan minyak dan gas.
Gempa tersebut terjadi di dekat pusat pulau utama Papua Nugini, sekitar 560 kilometer dari Ibu Kota Port Moresby, sekitar pukul 03.45 pagi waktu setempat dengan kedalaman 35 kilometer.
Juru bicara di Pusat Bencana Nasional Papua Nugini, melalui panggilan telepon mengatakan bahwa daerah yang terkena dampak sangat terpencil, sehingga pihak berwenang tidak dapat meninjau kerusakan dengan benar sampai komunikasi terhubung kembali. Jumlah korban pun belum bisa dikonfirmasi.
Kepala Palang Merah Internasional di Papua Nugini, Udaya Regmi mengatakan bahwa komunikasi benar-benar terputus dengan wilayah Tari, salah satu permukiman yang dekat dengan pusat gempa.
Sementara itu pihak ExxonMobil Corp mengatakan telah menutup pabrik pendingin gas Hides, dekat dengan pusat gempa, untuk meninjau kerusakan langsung.
"Semua karyawan dan kontraktor ExxonMobil PNG di fasilitas Hides telah diamankan dan semuanya aman," kata juru bicara PNG ExxonMobil dalam sebuah email, sebagaimana diberitakan Reuters, Senin, 26 Februari 2018.
Selain itu beberapa lembaga bantuan dan misionaris juga mengatakan bahwa komunikasi yang buruk di daerah hutan yang padat, membuat kerusakan dan korban akibat gempa sulit dideteksi dengan cepat.
Gempa bumi umum terjadi di Papua Nugini, yang berada di 'Cincin Api' pasifik, sebuah hotspot aktivitas seismik karena adanya gesekan antara lempeng tektonik.