12 Maret 2018, Ganjil Genap Dimulai di Tol Bekasi ke Jakarta
- Dok. BPTJ
VIVA – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menyatakan, sistem ganjil genap di pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur akan diimplementasikan mulai 12 Maret 2018. Kebijakan ini dilakukan demi mengurai kepadatan yang kian parah di lokasi tersebut.
Kepala BPTJ, Bambang Prihartono mengatakan, pihaknya sudah melakukan kajian pelaksanaan sejak tujuh bulan yang lalu. Rencana ini menjadi kesepakatan pemerintah dari berbagai lintas kementerian maupun lembaga.
"Kebijakan tersebut diputuskan di tingkat menko Maritim, intinya semua kementerian/lembaga sepakat untuk melaksanakan kebijakan untuk mengatasi kemacetan di tol Jakarta-Cikampek," ujar Bambang di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis 22 Februari 2018.
Dia menjelaskan, ada tiga kebijakan yang diambil. Pertama adalah memberikan lajur khusus untuk kendaraan bus, lalu kedua adalah mengatur jam operasional untuk angkutan barang/truk melalui sistem ganjil genap, dan ketiga adalah sistem ganjil genap untuk mobil pribadi atau golongan I.
Kebijakan ganjil genap itu akan berlaku setiap hari kerja atau mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB dari Senin-Jumat. Di luar jam tersebut, kendaraan dibolehkan masuk melalui dua pintu tol tersebut.
Dia pun menegaskan, pemberlakuan ganjil genap hanya berlaku di pintu tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat. Adapun kendaraan yang sudah masuk melalui pintu tol lain tidak dipermasalahkan melewati jalan tersebut.
"Selama ini orang mengira berlakunya di jalan tol. Tapi sebetulnya itu diperiksanya di pintu tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur saja, jadi di situ diperiksanya. Kalau dari Tangerang atau dari mana-mana dan sudah masuk ya enggak ada masalah. Yang bermasalah itu di pintu tolnya," ujar dia.
Melalui kebijakan ini, diharapkan kemacetan parah di jalur tersebut akan terurai. Ia mengatakan, pemerintah pun telah menyiapkan bus yang bisa menjadi alternatif bagi para pekerja dari Bekasi yang akan menuju ke Jakarta.
"Harapan kami agar orang semakin tertarik untuk naik bus atau transportasi umum, diharapkan bahwa perpindahan mobil pribadi ke bus itu cukup signifikan. Pemerintah sudah menyiapkan sekitar 50-60 bus," tuturnya.