Menteri Basuki Ungkap Penghambat Program Sejuta Rumah Jokowi
- Arrijal Rachman/VIVA.co.id.
VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku dari 2015 hingga 2017 lalu program sejuta rumah tidak mencapai target.
Namun, menurutnya, realisasi pengerjaannya selalu meningkat. Hal tersebut yang menjadi dasar pemerintah tidak menurunkan target tersebut.
"906 ribu dari 2015 sekitar 600 (terealisasi), 2016 sekitar 800 ribu, 2017 906 ribu dan 2018 pastinya harus lebih naik, kalau tidak berarti kinerja kita turun," ungkap Basuki di kantornya, Senin 19 Februari 2018.
Menurut Basuki, ada tiga tantangan yang terus dihadapi kementeriannya dari tahun ke tahun sehingga tak capai target. Tantangan itu adalah soal harga tanah, birokrasi perizinan, dan penganggaran.
"Harga tanah yang tinggi terutama di perkotaan. Birokrasi perizinan ini juga menjadi kendala yang tidak ringan karena perizinan di kabupaten kota bervariasi. Ada yang bisa harian tahunan jam-jaman. Lalu penganggaran," papar Basuki.
Karena itu menurut Basuki pihaknya telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan hambatan tersebut. Salah satunya adalah dengan menggandeng Asosiasi Realestat Indonesia (REI).
"Kerja sama dengan asosiasi seperti REI dorong tidak hanya rumah untuk non MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) tapi juga MBR. Bantuan REI sudah lebih 200 ribu target 2018 untuk MBR," jelas Basuki. (ren)