Impor Minyak Mentah RI Naik 95 Persen Lebih
- Dusep Malik/VIVA.co.id
VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan impor minyak mentah Indonesia pada Januari 2018 lalu mengalami kenaikan signifikan dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama, yakni mencapai 95,63 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa kenaikan impor minyak mentah pada Januari 2018 mencapai US$573,6 juta, sedangkan untuk Januari 2017 hanya US$293,2 juta.
"Yang minyak mentah (year on year) naik signifikan. Tapi, month to month dari Januari 2018 dibandingkan Desember 2017 turun sebesar 29,26 persen," ujar Suhariyanto di kantornya, Kamis 15 Februari 2018.
Akibat dari hal itu, Suhariyanto mengatakan, sektor migas untuk Januari 2018 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama, yakni 17,35 persen atau sebesar US$317,1 juta.
"Peningkatan impor migas disebabkan oleh naiknya impor minyak mentah sebesar US$280,4 juta atau 95,63 persen, hasil minyak US$5 juta atau 0,38 persen, serta gas US$31,7 juta atau 14,64 persen," tuturnya.
Meskipun demikian, Suhariyanto mengungkapkan, jika dibandingkan keseluruhan Desember 2017, impor migas mengalami penurunan sebesar 16,31 persen atau sejumlah US$418 juta.
Penurunan ini disebabkan karena turunnya impor seluruh komponen migas, yaitu minyak mentah sebesar 29,26 persen, hasil minyak 9,83 persen, serta gas 12,85 persen.
Selama tiga belas bulan terakhir, BPS mencatat, nilai impor migas tertinggi terjadi pada Desember 2017 dengan nilai mencapai US$2.563,2 juta dan terendah Juni 2017 yaitu US$1.600,6 juta. (ren)