Kebutuhan Baja RI Masih Tergantung Impor
- Antara/Rosa Panggabean
VIVA – Kebutuhan baja dalam negeri masih dipenuhi oleh impor. Perusahaan baja pun khawatir, jika hal ini terus terjadi, kebutuhan dalam negeri akan tergantung dari luar negeri.
"Yang kami khawatirkan, produksi baja di pasaran meningkat. 80 persen kebutuhan baja nasional bisa diisi oleh impor," kata Mas Wigrantoro, direktur utama PT Krakatau Steel Group, saat ditemui di Kota Cilegon, Banten, Senin 12 Februari 2018.
Karenanya, untuk kebutuhan baja bagi pembuatan alat utama sistem pertahanan (alutsista), akan dipenuhi oleh PT Krakatau Steel.
"Ini kebutuhannya kecil, tetapi membuat pengaruh yang besar. Hanya sekitar 2.000 ton, ini kami sebut sebagai super steel," tuturnya.
Meski kebutuhannya kecil, tak membuat perusahaan pelat merah itu berpikir untung rugi. Karenanya, perusahaan yang dahulu bernama Pabrik Baja Trikora itu, menggaet mahasiswa dan akademisi untuk membuat baja berkualitas tinggi.
"Kami sedang bekerja sama dengan perguruan tinggi, untuk menyediakan baja bagi alutsista," ujar Mas Wigrantoro.