Jokowi Minta PLN Fokus Elektrifikasi di NTT, Maluku, Papua
- ANTARA Foto/Mohamad Hamzah
VIVA – Presiden Joko Widodo meminta Perusahaan Listrik Negara pada tahun ini, fokus mengelektrifikasi listrik di desa-desa Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basir mengatakan, dengan fokus ke daerah terpencil, maka ratio elektrifikasi di Indonesia pada tahun ini dapat menjadi 97 persen.
"Pak Presiden titip untuk segera menyelesaikan (elektrifikasi) di desa-desa yang belum selesai dan dalam tahun ini, (elektrifikasi) di Papua, diminta diselesaikan dengan cepat, di NTT dan di Maluku," ujar Sofyan di Istana Negara, Jakarta, Kamis 1 Februari 2018.
Sofyan menyampaikan, dalam mencapai target itu PLN bersinergi dengan Kementerian ESDM untuk melakukan pra-elektrifikasi. Pertama, Kementerian ESDM akan melaksanakan program lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) di 1.500 hingga 1.800 desa. Elektrifikasi selanjutnya, dilakukan begitu pembangunan infrastruktur seperti gardu dan jaringan listrik selesai.
"Yang (pra-elektrifikasi) ESDM kan untuk lampu dan charge HP, kita gantikan nanti dengan elektrifikasi yang tetap," ujar Sofyan.
Lebih lanjut, menurut Sofyan, program elektrifikasi sendiri tercatat berjalan lancar pada 2017. Ada 32 ribu jaringan transmisi dan gardu induk yang berhasil diselesaikan pada tahun lalu.
"Pembebasan lahan juga tidak ada masalah. Kami juga tadi memohon beliau (Jokowi) bisa meninjau beberapa proyek untuk melihat (kemajuan elektrifikasi)," ujar Sofyan.
Rasio elektrifikasi secara nasional pada tahun lalu, tercatat melampaui target pada angka 94,91 persen. Sementara itu, NTT, Maluku, dan Papua, tercatat sebagai provinsi di mana rasio elektrifikasi masih rendah, masing-masing mencapai 59,17 persen, 87,50 persen, dan 48,74 persen. (asp)