Cegah Listrik Naik, PLN Minta Harga Batu Bara Diatur
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA – PT Perusahaan Listrik Negara mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar harga batu bara untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dapat diatur.
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, mengatakan, hal itu diperlukan agar wacana kenaikan tarif listrik yang menghangat beberapa waktu terakhir, tidak sampai terjadi.
"Kalau batu bara ini harganya bisa diatur pemerintah dengan baik, harga (tarif listrik) tidak perlu naik," ujar Sofyan usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 1 Februari 2018.
Menurut Sofyan, permintaan itu diajukan mengingat harga batu bara produksi dalam negeri saat ini mengalami kenaikan hampir 50 persen dari US$60 per metrik ton, menjadi mendekati US$100 per metrik ton.
Ketiadaan intervensi pemerintah terhadap harga komoditas sumber daya alam itu membuat PLN terpaksa mengalokasikan keuntungan perusahaan triliunan rupiah khusus untuk memastikan ketersediaan suplai batu bara.
"Harapan kami bulan ini (harga batu bara) bisa turun, sehingga tarif (listrik) tidak akan naik, karena kami sudah tahan selama enam bulan ini, karena (kondisi) ini mengambil keuntungan PLN," ujar Sofyan.
Batu bara menyumbang 55 persen dari dari sumber energi yang digunakan PLN untuk membangkitkan energi listrik. Pada 2016, PLN membelanjakan Rp109 triliun untuk memenuhi kebutuhan batu bara mereka.