REI Targetkan 250 Ribu Rumah Subsidi Terbangun di 2018

Ketua Umum REI, Soelaeman Soemawinata.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) sepanjang 2017 mencatat telah membangun 206.290 unit rumah bersubsidi di seluruh Indonesia. Realisasi itu melampaui target yang sebesar 200 ribu unit.

BRI Targetkan Penyaluran 20.000 Unit KPR FLPP di 2024, Simak Persyaratannya!

Sementara pada tahun ini, REI akan menambah target pembangunan rumah subsidi untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) menjadi 236 ribu hingga 250 ribu unit rumah subsidi.

Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata mengaku puas dengan capaian pembangunan rumah bersubsidi untuk rakyat yang dibangun anggota REI di seluruh wilayah.

Jokowi Tawarkan 34 Ribu Hektare Lahan IKN ke Pengusaha Real Estate: Gak Ada Gratisan!

Meski diakui sebenarnya realisasi pembangunan tersebut bisa lebih banyak lagi bila mendapat dukungan penuh dari seluruh stakeholder terutama pemerintah daerah, perbankan, PLN dan PDAM.

"Perlu dijelaskan bahwa 206.290 unit itu adalah rumah subsidi yang sudah terbangun, jadi yang sudah siap dihuni. Sebagai pengembang peran dan tugas kami adalah membangun sehingga targetnya pembangunan," kata Soelaeman yang akrab dipanggil Eman dalam Konferensi Pers Awal Tahun DPP REI, di Jakarta, Rabu 31 Januari 2018.

Tawarkan Rumah Subsidi di Purwakarta dan Bandung, Perumnas: Cicilan Rp 900 Ribu Sampai Lunas!

Berdasarkan data yang diperoleh dari Sekretariat DPP REI, lima besar daerah penyumbang pembangunan rumah MBR pada 2017 adalah Jawa Barat sebanyak 24.380 unit, Jawa Timur 19.265 unit, DKI Jakarta 17.921 unit, Sumatera Utara 13.273 unit dan Sulawesi Selatan 12.059 unit.

Sedangkan lima daerah dengan pembangunan terendah adalah Maluku hanya 241 unit, Khusus Batam 335 unit, DI Yogyakarta 362 unit, Maluku Utara 474 unit dan Bangka Belitung 672 unit.

Lebih lanjut, Eman memproyeksikan realisasi pembangunan rumah subsidi akan meningkat sepanjang tahun ini. Oleh karena itu, target ditingkatkan menjadi 236,261 unit berdasarkan masukan dari daerah.

"Kalau menurut kesanggupan daerah tahun ini targetnya 236.261 unit. Tapi saya maunya digenjot lebih kencang, kalau bisa sampai 250 ribu unit," kata Eman.

Dia optimistis, realisasi pembangunan rumah subsidi oleh REI di 2018 bisa meningkat didasari berbagai pertimbangan yaitu kebutuhan masyarakat yang masih tinggi terhadap rumah murah terjangkau dan adanya komitmen pemerintah mendorong penyediaan rumah rakyat melalui Program Sejuta Rumah (PSR).

Inisiatif Kementerian PUPR yang melaksanakan percepatan Perjanjian Kerja sama operasional (PKO) dengan 40 bank mitra pada 21 Desember 2017 juga turut menjadi pemacu suplai rumah subsidi karena proses akad kredit sudah bisa dilakukan pada Januari 2018.

Titik fokus pembangunan rumah rakyat oleh REI masih akan diprioritaskan pada empat target pasar yakni PNS,  TNI/Polri, pekerja di sekitar kawasan industri, dan kelompok masyarakat sektor informal.

REI berharap, dengan mendukung PSR sekaligus dapat menjadi trigger (pemicu) bagi bisnis anggota-anggotanya di daerah. Karena mayoritas anggota REI adalah pengembang rumah subsidi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Semakin banyak pengembang di daerah yang bergerak, menurut Eman, maka lapangan kerja di daerah yang terbuka. Hal itu sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi untuk mendorong pemerataan pembangunan di seluruh Tanah Air.

"Ke depan REI terus berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan kualitas rumah subsidi yang dibangun oleh anggotanya sesuai arahan pemerintah," katanya.

Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah bersubsidi di kawasan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,

PPN Mau Naik 12 Persen, Masyarakat Bakal Sulit Punya Rumah

Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menolak rencana pemerintah menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024