Pertamina EP Targetkan Laba Bersih Rp7,38 T
- Istimewa
VIVA – Belum jelasnya harga minyak dunia sepanjang 2018 akhirnya membuat Pertamina EP akhirnya hanya menargetkan laba bersih sebesar US$547 juta atau setara Rp7,38 triliun. Angka tersebut diakui turun jika dibandingkan capaian 2017.
Direktur Utama Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan untuk target 2018 secara umum memang terlihat turun jika dibandingkan capaian perseroan sepanjang 2017 yang telah mencapai US$615 juta.
Menurut dia, ada beberapa sebab kenapa target laba bersih tidak terlalu agresif. Salah satunya adalah terkait ketidakpastian harga minyak mentah dunia yang terjadi sepanjang 2018.
"Memang agak turun targetkan, sehingga kalau lebih bisa bagus. Kami lihat karena harga minyak yang menyentuh US$70 per barel itu tidak pasti, karena sepertinya bukan karena supply dan demand," tegas Nanang di kantornya, Rabu 31 Januari 2018.
Ia mengungkapkan, pada tahun ini harga minyak dunia diperkirakan masih disebabkan oleh faktor X sehingga Pertamina EP tidak terlalu agresif melihatnya, dan tetap melakukan upaya untuk mengejar laba lebih besar.
Untuk target 2018 tersebut, Nanang melanjutkan perusahaan mematok dengan harga minyak dunia dikisaran sebesar US$48 per barel. Selain itu, secara keseluruhan 2018 Pertamina EP pun menargetkan revenue US$2,728 miliar.
Selain itu, lanjut Nanang, tak terlalu besarnya target laba bersih tahun ini, juga disebabkan oleh pendapatan dari gas yang turun. Hal itu karena harga gas diperkirakan akan turun signifikan
"Harga gas akan turun signifikan, karena untuk pupuk, baja, PLN, Petrokimia. Mereka semua adalah konsumen utama Pertamina EP, sehingga akan ada sedikit pendapatan yang hilang dari situ," ujarnya.