Pertamina Diminta Bangun Bungker BBM di Karimunjawa

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinas Puri Gedeh Semarang pada Senin, 8 Januari 2017.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berharap PT Pertamina (Persero) bisa dapat membangun bungker Bahan Bakar Minyak di Kepulauan Karimunjawa. Hal itu menyusul kelangkaan BBM akibat cuaca buruk di laut Jawa sepekan terakhir.

Kapal Nelayan KM Sabar Subur Tenggelam di Karimunjawa, 11 Selamat, 3 ABK Hilang

"Jangka panjangnya, Pertamina mesti membangun bungker di Karimunjawa untuk menyimpan stok BBM, sehingga pasokannya tidak terganggu seperti sekarang," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu, 31 Januari 2018.

Rencana usulan itu, kata Ganjar, penting mengingat kawasan pulau dengan wisata paling eksotik itu kerap terkendala pengiriman lantaran cuaca laut Jawa yang tak menentu. Kondisi itu yang kini membuat warga Karimunjawa kesulitan mendapatkan pasokan BBM dan LPG.

Kapal Nelayan Bersama 16 ABK Tenggelam di Karimunjawa, 7 Orang Belum Ditemukan

"Kalau soal teknisnya (bungker minyak) biar mereka (Pertamina) yang menghitung. Tapi ya itu jangka panjangnya harus ada bungker,” ujar dia.

Menurut dia, keberadaan bungker minyak akan mampu menyimpan cadangan minyak dalam jumlah banyak. Sehingga stok BBM untuk melayani masyarakat akan terus ada saat jalur pelayaran terkendala saat pengiriman.

Bea Cukai Jalin Kolaborasi Tingkatkan Perekonomian di Kabupaten Karimun

Seperti diketahui, sepekan terakhir warga di kepulauan Karimunjawa mengeluhkan susahnya mendapatkan BBM. Sebab sejak 18 Januari 2018, SPBU di Karimunjawa kehabisan stok BBM.

Sekretaris Camat Karimunjawa Nor Soleh, menyatakan, pasokan BBM jenis pertalite terakhir diterima pada 13 Desember 2017. Namun begitu BBM untuk nelayan masih tersedia, sedangkan untuk angkutan di darat sudah habis.

Sementara itu terkait dengan kebutuhan pokok, ia mengatakan masih mencukupi dan listrik juga masih tersedia.

General Manager Pertamina MOR IV Jateng-DIY, Yanuar Budi Hartanto mengaku, penyaluran BBM dan LPG ke Karimunjawa masih belum bisa dilakukan. Hal itu mengingat belum adanya izin berlayar dari Syahbandar karena cuaca buruk yang terjadi di laut Jepara.

"Ada 75 kilo liter bahan bakar sudah disiapkan untuk dikirim, tapi tertahan di pelabuhan Tanjung Emas Semarang karena belum keluar izin dari Syahbandar," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya