Siang Hari dan Rabu, Waktu Favorit Belanja Online Orang RI
- VIVA/Mitra Angelia
VIVA – Temuan survei mesin pencari produk e-commerce, iPrice group, menunjukkan perilaku unik pengguna internet Indonesia dalam berbelanja online atau belanja daring. Survei menemukan, kebanyakan orang Indonesia window shopping di toko daring menggunakan mobile phone mereka. Selanjutnya mereka, akan berbelanja melalui laptop atau perangkat komputer.
"Kami breakdown orang itu datang ke toko online lewat apa sih. Seperti pada pertengahan kuartal kedua 2017, itu 87 persen orang mengunjungi toko online lewat mobile phone. Tapi yang menariknya orang akhirnya beli sesuatu mereka lebih memilih lewat desktop," jelas Senior Content Market iPrice Group, Andrew Prasatya ditemui pada acara E-Commerce Talk Indonesia 2018 di Jakarta, Selasa 30 Januari 2018
Perbandingan membeli barang di toko daring lewat desktop dengan handphone, menurutnya, sangat tinggi, bisa mencapai 200 persen perbedaan keduanya. Selain itu, masyarakat Indonesia kebanyakan masih berbelanja daring sebanyak US$36 atau sekitar Rp480 ribu dalam sekali transaksi.
Dalam studi tersebut, Andrew mengungkapkan, waktu favorit kebanyakan orang Indonesia untuk berbelanja daring. Dia mengatakan, transaksi pembelian di toko daring terjadi pada pukul 10.00 hingga 17.00. Sedangkan waktu berbelanja daring pengguna di Singapura, yakni pukul 16.00 hingga 23.00.
"Kalau kita bandingkan satu minggu itu paling tinggi di hari Rabu. Di pertengahan minggu paling banyak orang yang membeli barang," kata dia.
Dalam menjalankan studi tersebut, iPrice bekerja sama dengan lebih dari 200 e-commerce Indonesia yang mana 94 persen menawarkan metode pembayaran lewat transfer bank. Ini berarti penjual tersebut masih melihat transfer uang menjadi pilihan kebanyakan pembeli di Indonesia.
E-commerce Indonesia berkembang
Andrew mengaku perusahaannya lebih banyak menerima pelaku bisnis e-commerce pada 2017 dan awal 2018 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Untuk bergabung dengan iPrice, sebuah e-commerce memerlukan berbagai syarat seperti minimum pengunjung pada situs toko daring dan jumlah produk yang di jual.
Dari data dan pengamatan yang dilakukan selama ini, iPrice mengatakan, ratusan e-commerce Indonesia yang ada sekarang kebanyakan telah berkembang kualitasnya.
Ia juga melihat toko daring dan offline (luring) bisa dijadikan kombinasi pada beberapa penjual. Penjual yang awalnya membuka toko offline kemungkinan bisa terbantu penjualan dengan membuka toko daring.
Mengenai perkembangan e-commerce saat ini, ia mengatakan, e-commerce saat ini bisa bertahan salah satu caranya dengan tidak hanya berjualan satu jenis barang atau jasa saja.
"Seperti Tokopedia, awalnya mereka jual barang. Setelah mereka jual barang, mereka jual pulsa, tiket. Ke depannya platformnya tetap ada tapi varian barang yang dijualnya bertambah kali ya," jelas Andrew. (ase)