Kominfo Tutup (Kembali) Aplikasi Gay, Blued

Aplikasi gay Blued.
Sumber :
  • Blued

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika menyampaikan kalau aplikasi pornografi berkonten Lesbian, gay, bisexual, dan transgender (LGBT) asal China bernama Blued sudah ditutup atau diblokir.

Masih Ada Rasa Cinta, Ustazah di Lombok Aniaya Mahasiswi Gegara Cemburu

Pelaksana Tugas Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Noor Iza mengatakan, penutupan Blued resmi dilakukan pada Minggu, 28 Januari kemarin dengan memaksa Google sebagai pemilik toko aplikasi Play Store.

"Kami sampaikan bahwa mulai Minggu dini hari kemarin aplikasi Blued sudah tidak tampil di Google Play Store (Android) Indonesia. Selain itu ada tiga DNS sejenis yang sudah tidak kelihatan lagi," kata dia di Gedung Kominfo, Jakarta, Senin, 29 Januari 2018.

Grand Syekh Al Azhar Kecam Keras Pembukaan Kontroversial Olimpiade Paris 2024

Sebelumnya, Blued sudah diblokir oleh Kominfo pada September 2016, namun akhir tahun lalu sudah bisa diakses kembali akibat terungkapnya pesta gay di kawasan Cianjur, Jawa Barat, belum lama ini.

BACA: Aplikasi gay Blued dipakai pesta seks di Puncak

Wanda Hara Bakal Dilaporkan ke Polisi, Advokat Ini Singgung Ingin Beri Sanksi Tegas untuk Kaum LGBT

Sepanjang Januari 2018, dari hasil penelusuran dan pengaduan masyarakat, sebanyak 169 situs LGBT yang bermuatan asusila sudah diblokir. Kemudian, Noor Iza melanjutkan, terdapat 72.407 konten asusila pornografi telah dilakukan penanganan dalam bulan ini.

Kendati demikian, ia belum berhasil menutup Blued di toko aplikasi milik Apple, App Store, meskipun Noor Iza mengklaim jika Kominfo memberantas konten berbau pornografi/LGBT di internet sudah banyak.

Noor Iza menambahkan kalau pemblokiran harus bekerjasama dengan penyedia aplikasi global yang punya aturan sendiri. Ia juga mengaku Kominfo berusaha mencari celah agar aplikasi-aplikasi serupa bisa ikut terblokir juga.

"Kita berharap Google akan memblokir aplikasi serupa yang lain. Kita akan telesuri ke Google," kata dia, berkilah. Seperti diketahui, Bareskrim Polri menemukan belasan aplikasi LGBT yang meresahkan masyarakat.

Aplikasi tersebut di antaranya Grindr, JAck'd, Hornet, BoyAhoy, Blued, Romeo, VGL, GROWLr, GayPark, Adam4Adam, Guyz, Scruff, Gay Dating, Surge, Gaydar, Krave, Gay Times, Gay Cities, dan Maleforce.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya