RI Makin Rawan Gempa, Standar Konstruksi Aman Ditingkatkan
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lewat Badan Penelitian dan Pengembangan menyatakan, potensi daerah rawan gempa di Indonesia ternyata terus meningkat. Hal ini dianggap penting karena berpengaruh terhadap pola konstruksi yang ideal dibangun di Indonesia
Kepala Balitbang PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, pada 2010, pihaknya sudah memetakan daerah bahaya gempa (hazard) yang angkanya mencapai 81 daerah hazard di seluruh Indonesia.
"Nah, pada tahun 2017, kami update itu hazardnya ternyata menjadi 295 titik," kata Danis di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat 26 Januari 2018.
Ia menjelaskan, dari jumlah 295 titik tersebut ada penambahan lebih dari 100 titik teridentifikasi di wilayah Indonesia bagian timur. Sementara itu, sisanya ada penambahan titik rawan gempa di Jawa bagian utara, Sumatera, dan Sulawesi.
"Kecuali di Kalimantan. Kalimantan relatif aman terhadap gempa," kata dia.
Karena itu, dia melanjutkan, pemerintah telah menetapkan sejumlah aturan standar bangunan yang tahan gempa, mulai dari standar bangunan gedung, maupun berkaitan dengan struktur jembatan, hingga struktur baja dan bahan-bahan bangunan lainnya.
"Ini sedang kami proses perbaiki dengan adanya risiko yang bertambah dan juga (akan digencarkan) sosialisasi," kata dia.
Sepanjang 2017, dia menjabarkan, jumlah kejadian gempa telah meningkat mencapai 8.693 kali, baik yang dirasakan secara langsung maupun tidak. Daerah rawan gempa pun akan menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dalam pembangunan proyek infrastruktur ke depan.