Di Forum Dunia Luhut Klaim Pembebasan Lahan di RI Sudah Adil
- Dokumentasi KEmenterian Koordinator Bidang Maritim
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa pembangunan Infrastuktur Indonesia saat ini difokuskan di daerah terpencil. Karena itu proyek-proyek infrastruktur di daerah harus dikemas semenarik mungkin agar bisa mengaet investor.
Hal tersebut disampaikannya saat berbagi pengalaman di salah satu workshop dalam rangkaian World Economic Forum di Davos, Swiss, Rabu waktu setempat. Workshop itu bertemakan 'From Pipedream to Pipeline' tersebut dihadiri oleh beberapa pemimpin negara, tokoh dan aktivis lingkungan.
Kegiatan itu membahas bagaimana caranya agar proyek-proyek yang secara komersil tidak menarik, bisa mendapat pembiayaan dan berkelanjutan. Artinya bisa memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan generasi mendatang.
“Karena itu kita harus mencari cara bagaimana agar proyek-proyek itu bisa menarik bagi investor. Blended finance bisa menjadi salah satu jalan keluarnya,” ujar Luhut dikutip dari keterangan resminya, Kamis 25 Januari 2018.
Dalam kesempatan tersebut Luhut pun menjabarkan, dana untuk pembangunan infrastruktur saat ini terbatas, hanya 30 persen dari APBN. Artinya, RI terbuka lebar untuk investasi pembangunan infrastruktur.
"Karena itu pembangunan di kota-kota besar di Indonesia saat ini diusahakan tidak menggunakan dana APBN," ungkap mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan itu.
Lebih lanjut Luhut pun menegaskan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya pembangunan infrastruktur harus terus dilakukan. Sehingga proses pembangunannya pun bisa berjalan dengan lancar.
“Yang penting adalah membuat masyarakat paham bahwa yang dikerjakan pemerintah ini akan memberi manfaat untuk mereka. Kami juga memperlakukan rakyat dengan fair, misalnya pada pembebasan lahan. Kami menggunakan jasa independent appraisal untuk menghitung harga ganti rugi yang pantas,” jelasnya.
Didukung PNG
Dalam kesempatan yang sama, Perdana Menteri Papua New Guinea, Peter O’Neill, berpendapat yang sama. Infrastruktur adalah penting untuk rakyat Indonesia. Khususnya agar bisa menekan kesenjangan yang terjadi.
"Dengan pembangunan infrastruktur dapat mengurangi kesenjangan dan juga masyarakat Indonesia yang beragam dan wilayahnya sangat luas,” kata Peter menanggapi apa yang dikatakan Luhut.
Selain berbicara dalam forum tersebut, Luhut pun berkesempatan mengadakan pertemuan dengan Ratu Belanda Maxima. Keduanya membahas pentingnya pemerataan inklusi keuangan dan peningkatan kualitas pendidikan di setiap negara di dunia. (ren)