7 Fakta Kampung Inggris Pare, Nomor 5 dan 7 Paling Inspiratif
- vstory
VIVA.co.id - Kampung Inggris Pare adalah salah satu tempat wisata edukatif yang jadi fenomenal beberapa tahun lalu. Sejak didirikan, warga Indonesia dari yang muda sampai tua berbondong-bondong datang ke sini untuk belajar bahasa Inggris.
Hingga tahun 2019 ini, tak kurang dari 70 ribu orang datang ke Kampung Inggris per bulannya. Apalagi dengan semakin berkembangnya lembaga-lembaga kursus di sana. Tapi tidak semua tahu fakta Kampung Inggris Pare yang sebenarnya. Jadi ,sebelum ke sana, ada baiknya Anda membaca fakta-fakta di bawah ini.
1. Tidak Semua Warga Bisa Berbahasa Inggris
Pada awal ketenarannya dulu, berbagai media menyebut bahwa semua warga Pare berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Kabar ini tidak sepenuhnya benar, sebab warga Pare tidak selalu berbicara dalam bahasa Inggris.
Warga Pare memang memiliki kemampuan bahasa Inggris, akan tetapi tidak semua komunikasi dilakukan dengan bahasa Inggris. Sebagian besar warga dalam kesehariannya masih menggunakan bahasa Jawa.
2. Perekonomian Warga Terangkat sejak Kampung Inggris Viral
Sejak Kampung Inggris Pare makin terkenal, perekonomian warga sekitarnya meningkat. Padahal dulunya, wilayah Desa Tulungrejo dan Pelem adalah tempat yang sepi. Sebagian besar warganya masih bekerja sebagai petani atau TKI.
Akan tetapi, sejak sepuluh tahun belakangan, Tulungrejo dan Pare perlahan-lahan berubah menjadi sentra makanan dan kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan warganya bergeser menjadi pedagang, penyewa kos, atau rental sepeda.
Popularitas Kampung Inggris juga berdampak pada meningkatnya UMR Kabupaten Kediri dengan drastis. Sepuluh tahun lalu, UMR Kabupaten Kediri hanya sekitar 800 ribu rupiah. Akan tetapi saat ini, UMR-nya meningkat drastis hingga mencapai 1,8 juta rupiah.
3. Sepeda Kayuh adalah Alat Transportasi Utama Pelajar
Saat berkunjung ke Kampung Inggris, pengunjung pasti akan menyaksikan banyaknya rental sepeda kayuh berjajar di sepanjang jalan. Hal ini dikarenakan sebagian besar pelajar bahasa Inggris di sana sering menyewa sepeda kayuh selama proses belajar.
Kebiasaan menyewa sepeda ini muncul karena sebagian besar lembaga kursus di Kampung Inggris melarang siswa membawa kendaraan bermotor. Selain itu, pelajar Kampung Inggris notabene berasal dari seluruh Indonesia. Jadi daripada repot-repot membawa motor atau mobil lebih baik menyewa kendaraan dari warga setempat saja.
4. Lembaga Kursus Tertua Didirikan oleh Kalend Osen
Kampung Inggris Pare tidak akan berdiri jika tidak ada sosok Mohammad Kalend Osen, sang founder. Berpuluh tahun lalu, Kalend Osen menjadi pionir yang mendirikan Basic English Course (BEC), lembaga kursus bahasa Inggris pertama di Pare.
Meski usianya sudah tua, yaitu 42 tahun, lembaga kursus satu ini masih memiliki banyak peminat. Kalend Osen mengaku sudah menyiapkan generasi penerus BEC di masa mendatang, agar BEC terus bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
5. Persaingan Lembaga Kursus yang Sangat Kompetitif
Setelah BEC berdiri, ada banyak lembaga kursus lain yang ikut berkembang di Kampung Inggris Pare. Hingga saat ini, ada 200 lebih lembaga kursus bahasa Inggris yang telah berdiri. Semua lembaga kursus ini berlomba-lomba untuk menyediakan pelayanan terbaik bagi siapa pun yang ingin belajar bahasa Inggris.
Salah satu lembaga kursus yang dalam lima tahun ini menjadi fenomena adalah Language Center Pare (LC Pare). Setelah BEC, LC Pare adalah lembaga kursus terbesar yang ada saat ini. Gedung LC Pare sangat besar dengan asrama yang tersebar di berbagai tempat di Pare.
Meski usianya masih muda, popularitas LC Pare sudah mengungguli lembaga-lembaga yang lebih dulu berdiri. Dalam lima tahun, LC Pare telah menjadi rival terberat dari BEC.
6. Dikelilingi Tempat Wisata Baru
Kampung Inggris Pare dikelilingi tempat wisata baru yang benar-benar akan memanjakan para pengunjungnya. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah kota Kediri telah mengembangkan puluhan tempat wisata, baik yang alami maupun yang buatan.
Beberapa di antaranya misalnya Taman Bunga Matahari yang merupakan hasil kerjasama pemerintah Kediri dan World Wildlife Fund (WWF). Ada pula Monumen Simpang Lima Gumul yang saat ini menjadi ikon Kediri.
Dengan banyaknya tempat wisata di Kediri, wisatawan tidak perlu takut waktu liburannya habis hanya digunakan untuk belajar bahasa Inggris. Di waktu lengang, wisatawan bisa mengayuhkan sepedanya ke tempat-tempat wisata yang jaraknya dekat ini.
7. Kebanyakan Tutor Bahasa Inggris Berusia Muda
Saat belajar di Kampung Inggris Pare, jangan kaget dengan sebagian besar tutor bahasa Inggris yang usianya masih muda. Sebab notabene tutor bahasa Inggris di sana memang berusia di di bawah 35 tahun.
Usia tutor yang muda ini diharapkan akan menghilangkan gap antara pelajar dan tutor, sehingga proses belajar bisa jadi lebih mudah. Selain itu, tutor berusia muda biasanya lebih enerjik dan memiliki ide segar sehingga akan berdampak baik bagi kemajuan Kampung Inggris Pare ke depannya.
Itulah fakta Kampung Inggris Pare yang perlu diketahui pengunjung sebelum datang ke sana. Jika ingin belajar bahasa Inggris dengan intensif, datang ke Kampung Inggris Pare saat liburan adalah pilihan yang tepat.