Diskusi Keren ala Generasi Muda Melalui Aplikasi Viral Clubhouse
- vstory
VIVA – Sejak CEO Tesla dan Space X, Elon Musk memperlihatkan dirinya menggunakan aplikasi Clubhouse pada saat melakukan perbincangan lewat jejaring sosial yang ia upload di kanal YouTube Tesla Owners Online, aplikasi ini semakin populer khususnya di kalangan generasi muda.
Dalam video berdurasi satu setengah jam tersebut, Elon tengah mengadakan sesi diskusi bersama pengguna lain melalui aplikasi Clubhouse. Bagaimana tidak, dengan kepopuleran Elon yang semakin melejit membuat aplikasi satu ini mulai dilirik karena keseruannya.
Dikutip dalam detik finance (17/02), Clubhouse didirikan pada tahun 2020 yang merupakan aplikasi audio-chat dan dikembangkan oleh perusahaan software bernama Alpha Exploration Co. Aplikasi ini memberikan ruang diskusi yang jauh lebih besar, namun tidak dapat menampilkan gambar, video, atau teks, sehingga pengguna hanya bisa mendengar audio saja ketika proses komunikasi berlangsung.
Semenjak pandemi Covid-19 hadir di Indonesia,membuat kita terpaksa menghindari kerumunan dan menjauhi aktifitas yang melibatkan banyak orang. Komunikasi yang berjalan pun menjadi lebih terbatas karena adanya aturan-aturan yang harus dipatuhi untuk kebaikan bersama. Aplikasi Clubhouse hadir sebagai ruang diskusi digital yang memfasilitasi penggunanya untuk berkomunikasi dengan pengguna lain tanpa harus bertemu secara langsung.
Sebenarnya kita bisa saja membangun ruang diskusi di aplikasi lain seperti Twitter, Instagram, Facebook, atau Quora. Bukan generasi muda namanya kalau tidak update dan penasaran akan aplikasi-aplikasi yang sedang digandrungi orang banyak. Akan tetapi, aplikasi berbasis audio satu ini memiliki kelebihan lain yang memikat khalayak untuk tak segan-segan mencobanya yang akan dijelaskan pada poin berikut.
- Bisa berkomunikasi dengan artis atau influencer; mungkin terdengar klise, tapi siapa yang tahu bahwa pengaruh orang-orang terkenal membuat kita semakin tertarik untuk mengunduh aplikasi ini. Meski bukan hal utama, kehadiran artis atau influencer dalam ruang diskusi akan membuat kita tahu bagaimana sudut pandang mereka terkait topik yang sedang dibicarakan.
- Sebagai tempat memperoleh edukasi; Clubhouse menawarkan diskusi virtual dengan beragam topik yang dapat diikuti sekitar 5000 partisipan. Setelah topik ditentukan, kita bisa mendengarkan dan mengutarakan opini di ruang diskusi tersebut. Clubhouse menjaga keamanan dan kerahasiaan obrolan yang terjadi, dengan membuat aturan untuk tidak merekam dan menyebarkan tanpa izin saat proses diskusi berlangsung. Sehingga, kita bisa merasa aman saat menyampaikan pendapat kita di ruang diskusi.
- Membangun relasi; dengan banyaknya partisipan yang mendapat kesempatan hadir di ruang diskusi, kita bisa bertemu dengan berbagai individu dari kalangan manapun tanpa harus bertemu secara tatap muka. Karena ruang diskusi ini bersifat undangan, maka kita bisa tahu siapa saja orang yang terpilih untuk mengikuti diskusi tersebut. Oleh sebab itu, pengguna dapat memanfaatkannya untuk membangun relasi dengan saling mengenal satu sama lain. Entah itu bertukar kartu nama, akun media sosial, atau yang lainnya. Sehingga, tidak hanya mendapat ilmu, pengguna juga dapat menambah ruang lingkup relasinya agar semakin luas.
Fenomena viralnya Clubhouse di kalangan muda dapat memberikan nuansa dan wadah diskusi yang baru. Dengan bermodalkan internet dan smartphone, seseorang sudah dapat menikmati obrolan ringan hingga yang berat bersama pengguna yang lain.
Dari kegiatan diskusi virtual di aplikasi Clubhouse memperlihatkan komunikasi antar pribadi di dalamnya. Menurut Dean Barnulus (Liliweri, 1991:12) yang mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi, dihubungkan dengan pertemuan antara dua individu, tiga individu ataupun lebih yang terjadi secara spontan dan tidak berstruktur. Dalam sebuah komunikasi antar pribadi juga dibutuhkan adanya keterbukaan (openness), empati (empathy), dukungan (supportiveness), rasa positif (positivenes), dan kesetaraan (equality) untuk menciptakan komunikasi yang efektif.
Sama halnya dengan diskusi virtual, kelima ciri tersebut bisa diimplementasikan ketika individu berada di ruang diskusi Clubhouse. Keterbukaan dalam berpendapat, mencoba empati terhadap topik yang sedang diangkat, mendukung komunikasi yang efektif, meyakinkan orang lain untuk berpartisipasi dalam diskusi, serta saling menghargai satu sama lain sangat menentukan kesuksesan komunikasi yang sedang berlangsung. Apakah seseorang takut untuk beropini atau justru merasa lebih bebas mengutarakan pendapatnya dalam diskusi tersebut.
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar pribadi sangat berpengaruh pada jalannya diskusi pengguna Clubhouse. Meski partisipan harus mendapat undangan diskusi, tidak membuat Clubhouse sepi peminat.
Kemunculan Clubhouse juga bermanfaat dalam membentuk pola pikir yang kritis, belajar beropini di lingkup yang besar, menciptakan kepedulian terhadap sesama, dan memberikan ruang diskusi dengan khalayak dari berbagai latar belakang. Dengan begitu, pengguna Clubhouse dapat mengimplementasinya dalam kehidupan sehari-hari. (M Ridwan Gantira)