Produser Film, Bukan Sebatas Penyedia Uang

Ilustrasi proses Development Skenario (source :Pixabay/StartupStockPhotos)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Dalam dunia film, kita tidak asing dengan seorang produser. Mungkin kita mengenal produser adalah seorang yang memiliki tugas menyediakan dana produksi untuk film. Bahkan ada anggapan produser itu bukan seorang film maker layaknya sutradara, DOP, dan lainnya. Namun produser sebenarnya lebih dari itu.

Seorang produser yang baik seharusnya harus terlibat langsung dalam setiap tahapan produksi sebuah film. Hal itu dikarenakan produser ialah orang yang bertanggung jawab atas film yang dibuat. Apabila dianalogikan dalam sebuah klub sepakbola, seorang pelatih adalah produser, sedangkan sutradara adalah kapten yang memimpin di lapangan.

Antara Produser dan Skenario

Dalam proses awal pembuatan film, produser perlu membentuk sebuah tim untuk membuat skenario film atau cetak biru dari film yang akan dibuat. Biasanya proses ini dilakukan dalam sebuah tim yang dikelola oleh produser.

Bagi seorang produser, pembuatan skenario ini mengenai bagaimana menyatukan dan mengkolaborasikan tim advanced yaitu antara produser, sutradara, dan penulis naskah karena mereka memiliki peran cukup penting dalam pembuatan skenario.

Dalam prosesnya, produser perlu mencari dan memikirkan keseimbangan seni dan bisnis. Karena pembuatan film juga ada unsur bisnisnya, di mana kita menentukan pasar massa yang akan dituju dan nantinya disesuaikan dengan tema, alur cerita, karakter dalam sebuah film. Selain itu, tim advanced ini perlu memahami isi skenarionya, dalam artian mereka harus paham bagaimana menceritakan sebuah cerita.

Skenario dalam film merupakan hal yang sangat penting, karena menjadi acuan film apa yang sedang dibuat. Skenario sebisa mungkin harus ditetapkan dan diselesaikan sebelum proses produksi berjalan.

Saking pentingnya,Salman Aristo dalam kuliah umum produksi film mengatakan bahwa lebih baik merubah skenario  saat di kertas daripada saat di tempat (syuting). Apabila perubahan terjadi di tempat, menurutnya hal itu membuang – buang waktu.

Keahlian yang Perlu Dimiliki Produser

Dalam proses memproduseri sebuah film, kita perlu memiliki skil yang sepatutnya dimiliki seorang produser. Produser perlu mengetahui apa yang dibuat saat proses pembuatan skenario dalam proses development. Perkataan atau diskusi di ruang development bukan sekedar hanya opini atau omongan yang kosong. Tetapi perlu menuangkan isi pemikiran yang matang dan saran- saran nya juga harus diperhatikan.

Dapat dikatakan, seorang produser itu merupakan leader dan manager. Hal tersebut dikarenakan produser bertanggung jawab dalam mengatur timnya sendiri. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa dalam produksi film itu Super tim lebih diutamakan.

Seorang produser yang baik perlu memiliki rasa empati dalam artian, mengenal dan memahami hak dari rekan kerja/tim-nya. Bagaimanapun caranya, seorang produser perlu menciptakan aura yang positif apalagi di ruang development.

Ruang Development harus menjadi ruang yang aman untuk berdiskusi. Jangan mementingkan keinginan pribadi, karena film ini bukan tentang seorang produser atau yang lainnya, tetapi tentang cerita yang akan dibuat.

Proses pembuatan suatu karya tidak cukup dilakukan sekali, seringkali pada kenyataannya akan terjadi beberapa kali draft atau beberapa kali revisi. Maka dari itu ada tahap development. Revisi dalam sebuah karya merupakan hal yang wajar karena revisi itu merupakan sebuah proses yang perlu dijalani.

Menjadi seorang produser memang tidak seperti anggapan di luar sana yang mengatakan produser itu hanya mencari uang saja. Produser perlu mempersiapkan banyak hal termasuk kepercayaan dan tanggung jawab atas timnya.

Apabila produser gagal dalam prosesnya produksi, skenario yang tidak sesuai dengan saat proses development, Perubahan banyak hal secara mendadak, tidak memiliki skil yang seharusnya dimiliki seorang produser dan tidak bisa menciptakan suasana yang aman pada saat development sehingga proses produksi terhambat.

Maka hal itu disebut Development Hell yang artinya produksi sebuah karya tersebut sudah berjalan secara tidak sehat dan seorang produser bertanggung jawab atas hal itu.

 

 

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.