Begitulah Kecenderungan Manusia

Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Ketika seseorang mencapai sebuah kesuksesan dalam kehidupannya, baik secara ekonomi, jenjang pendidikan dan dermawan, maka ketika itu pula ucapannya didengar oleh banyak orang, semua kagum dan semua seolah menyanjungnya bagai raja. Begitulah manusia.

Ketika seseorang morat-marit, tidak mengenyam pendidikan yang tinggi, lemah secara ekonomi, jarang memberi karena ketiadaan harta, kurang peduli, biasanya mereka hanya dianggap bualan bahkan lelucon. Ucapannya tidak dianggap memotivasi dan biasa. Begitulah manusia.

Ketika seseorang gagal dalam menjalankan suatu usaha yang digelutinya, penuh dengan sabar, perjuangan yang keras dan peduli terhadap lingkungan. Sering kali mempercundangkan nasib bahkan lupa terhadap Tuhannya. Begitulah manusia.

Ketika seseorang sudah berusaha keras dalam kehidupannya, perjuangan yang panjang, namun tidak apa yang menjadi cita-citanya belum tercapai, ia selalu mengeluh dalam doa, menyesali dirinya. Sebab dia tidak mengetahui rasia tuhan dibalik apa yang telah ia lakukan. Begitulah manusia.

Selalu ingin menjadi orang lain, hidup mapan, kaya raya, punya harta melimpah, ingin dikenal oleh banyak orang. Tapi ia lupa menjadi diri sendiri dan banyak bersyukur dengan nikmat yang diberikan tuhan sekarang jauh lebih baik. Begitulah manusia.

Seorang tokoh dunia, Akio Morita mengatakan, jangan takut untuk membuat sebuah kesalahan. Tapi pastikan Anda tidak melakukan kesalahan yang sama dua kali. (Bram Takana)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.